Ungkap Tewasnya Siswa SMA 3, Polisi Periksa 5 Pelajar Senior

5 Orang anggota Sabhawana yang masih sekolah itu akan diperiksa pada Senin 30 Juni 2014 mendatang.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 27 Jun 2014, 06:20 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2014, 06:20 WIB
mayat

Liputan6.com, Jakarta - Untuk mendalami kasus tewasnya siswa SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, polisi akan memanggil 5 pelajar anggota ekstra kulikuler Pencinta Alam Sabhawana. Kelima pelajar itu adalah para senior korban.

Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, 5 orang anggota Sabhawana yang masih sekolah itu akan diperiksa pada Senin 30 Juni 2014 mendatang.

"Semua yang diperiksa mempunyai kans meningkat statusnya dari saksi menjadi tersangka," tegas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/6/2014).

Rikwanto menuturkan sebab kekerasan dan penganiayaan tersebut tidak ada di dalam agenda kegiatan. Ia menyatakan bahwa cara-cara penganiayaan dilakukan para pelaku dengan berbagai cara. Dan sampai korban menderita lebam di tubuhnya.

"Kita masih tunggu hasil otopsi, peserta total ada 21 orang, guru dua orang yang ikut juga sudah diperiksa. Kita sedang dalami peran masing masing pelaku. Mudah-mudahan Senin depan penyidik bisa menyimpulkan siapa tersangkanya," tambah Rikwanto.

Polisi sudah memeriksa 30 saksi atas kasus tewasnya siswa SMAN 3 Arfiand Caesar Al Irhami (16) yang dianiaya di Tangkuban Perahu. Korban yang dirawat di RS Jakarta, Fadel sudah diperiksa polisi. Sedangkan korban yang dirawat di di RS Hasan Sadikin, Bandung bernama Adjy Risna  belum diperiksa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya