Fadel Golkar: Munas Dipercepat Agar Mereka Atur Kabinet

Padahal, kata dia, dalam Rapimnas Partai Golkar pada Mei silam diputuskan bahwa dari 27 DPD meminta agar Munas tidak dipercepat.

oleh Edward Panggabean diperbarui 29 Jul 2014, 20:17 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2014, 20:17 WIB
fadel muhammad1

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad menilai ada sekelompok orang yang menginginkan agar Munas Partai Golkar dipercepat pada September mendatang. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan agar mereka dapat mengatur kabinet menyusul terpilihnya Jusuf Kalla sebagai wakil presiden terpilih yang berpasangan dengan Joko Widodo sebagai presiden terpilih.

"Mereka rapat harian pleno, baru mereka memutuskan supaya diatur dilaksanakan pada 2015. Dan sekarang ada keinginan dari temen-teman juga kalau boleh dipercepat Munasnya. Dipercepat 2014 tujuannya supaya mereka bisa atur kabinet," ujar Fadel saat gelar open house di kediamannya, Taman Patra, Kuningan, Jakarta, Selasa (29/7/2014).

Padahal, kata dia, dalam rapat pimpinan nasional Partai Golkar pada Mei silam diputuskan bahwa dari 27 DPD meminta agar Munas tidak dipercepat. "Kalau memang mau begitu (dipercepat) apakah ada 2/3 + 1 DPD yang mengajukan. Dari 27 DPD mengatakan tidak dipercepat," ungkap dia.

Fadel menyatakan, para pengurus Golkar yang mengikuti Munas pada 2009 di Riau tersebut sudah memahami keputusan Munas. Karena saat itu, dirinya langsung memimpin jalannya peralihan ketua umum partai berlambang beringin tersebut.

"Yang ketua munas kan saya. Yang megang palu saya. Dari sekian komisi organisasi, tim ketua plenonya saya, kan saya yang pegang pataka. Dari Jusuf kalla ke saya. Saya yang mimpin munas. Baru saya yang memberikan ke Aburizal Bakrie di Munas," tandas Fadel.

Desakan Munas Partai Golkar sebelumnya muncul dari Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Ketua Umum AMPI Dave Laksono mengatakan, partai harus segera melakukan langkah-langkah lebih lanjut setelah hasil pilpres diketahui.

"Sejak awal kita bekerja sesuai aturan. Sebelum pileg ada rapimnas, setelah pileg ada rapimnas, jelang pilpres ada rapimnas. Setelah pilpres ini kami ingin rapimnas juga digelar," kata Dave di kediaman Menko Kesra Agung Laksono, Jakarta, Rabu 23 Juli 2014.

Menurut Dave, Rapimnas harus dilakukan karena ada evaluasi setelah pilpres. Ia mengaku  prihatin dengan kondisi Golkar saat ini. Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie gagal membawa partai ke prestasi tertinggi.

Hal itu dapat dilihat mulai dari perolehan suara pileg, tidak  memajukan capres sendiri padahal berada di posisi kedua. Terlebih, capres yang didukung Golkar juga kalah pada pilpres. (Ado)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya