Liputan6.com, Nganjuk - Antrean pembeli BBM menggunakan jeriken terlihat di SPBU Grogol yang berada di Jalan Raya Kediri, Nganjuk, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (31/8/2014), warga Nganjuk sudah beberapa hari ini tidak bisa mendapatkan BBM karena stok di SPBU tersebut habis. Ada pula beberapa SPBU yang menolak pembeli yang menggunakan jeriken. Meski Pertamina telah melakukan normalisasi BBM bersubsidi, pengiriman BBM belum berlangsung normal.
Baca Juga
Pemandangan berbeda terjadi di wilayah Karawang, Jawa Barat. Tak ada antrean kendaraan yang mengisi BBM di SPBU. Hal itu dikarenakan sejumlah SPBU memilih untuk tutup sambil menunggu pasokan BBM datang. Akibatnya, warga harus rela membeli BBM jenis Pertamax yang dijual pedagang eceran dengan harga Rp 12.500 per liter.
Advertisement
Sementara itu di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kelangkaan BBM subsidi dimanfaatkan oleh pihak pengelola SPBU Pasangkayu untuk menjual BBM bersubsidi kepada pengusaha, pengepul, dan industri dengan harga yang lebih mahal.
Setiap malam hingga dini hari tampak belasan mobil open cup yang bermuatan ratusan jeriken datang antre di SPBU Pasangkayu untuk mengambil BBM bersubsidi.
Pihak Pertamina pun siap menjatuhkan sanksi teguran pemotongan suplai, pembinaan, sampai dengan pemutusan hubungan usaha kepada SPBU yang terbukti melakukan tindak pidana. (Ado)
Baca Juga:
Jeriken BBM Pengecer dan Nelayan Dibatasi
Pengamat: BBM Naik Rp 1.000, Rakyat Perlu Naik Gaji Rp 250 Ribu