Pasokan Belum Normal, Warga Nganjuk Tetap Antre Beli BBM

Masyarakat sudah beberapa hari ini tidak bisa mendapatkan BBM karena stok di SPBU habis.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Agu 2014, 06:12 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2014, 06:12 WIB
BBM Sulit - Liputan6 Pagi
Sejumlah warga yang berprofesi sebagai petani membawa jeriken ketika antre untuk membeli BBM bersubsi jenis solar di SPBU Kota Kediri, Jawa Timur. (ANTARAFOTO/Rudi Mulya)

Liputan6.com, Nganjuk - Antrean pembeli BBM menggunakan jeriken terlihat di SPBU Grogol yang berada di Jalan Raya Kediri, Nganjuk, Jawa Timur. 

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (31/8/2014), warga Nganjuk sudah beberapa hari ini tidak bisa mendapatkan BBM karena stok di SPBU tersebut habis. Ada pula beberapa SPBU yang menolak pembeli yang menggunakan jeriken. Meski Pertamina telah melakukan normalisasi BBM bersubsidi, pengiriman BBM belum berlangsung normal. 

Pemandangan berbeda terjadi di wilayah Karawang, Jawa Barat. Tak ada antrean kendaraan yang mengisi BBM di SPBU. Hal itu dikarenakan sejumlah SPBU memilih untuk tutup sambil menunggu pasokan BBM datang. Akibatnya, warga harus rela membeli BBM jenis Pertamax yang dijual pedagang eceran dengan harga Rp 12.500 per liter. 

Sementara itu di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kelangkaan BBM subsidi dimanfaatkan oleh pihak pengelola SPBU Pasangkayu untuk menjual BBM bersubsidi kepada pengusaha, pengepul, dan industri dengan harga yang lebih mahal. 

Setiap malam hingga dini hari tampak belasan mobil open cup yang bermuatan ratusan jeriken datang antre di SPBU Pasangkayu untuk mengambil BBM bersubsidi. 

Pihak Pertamina pun siap menjatuhkan sanksi teguran pemotongan suplai, pembinaan, sampai dengan pemutusan hubungan usaha kepada SPBU yang terbukti melakukan tindak pidana. (Ado)

Baca Juga:

BBM Murah, BBM Langka

Jeriken BBM Pengecer dan Nelayan Dibatasi

Pengamat: BBM Naik Rp 1.000, Rakyat Perlu Naik Gaji Rp 250 Ribu

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya