Liputan6.com, Jakarta - Jaksa penyidik pidana khusus akhirnya memasukkan Winny Erwindia dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mantan Direktur Utama Bank DKI itu ditetapkan sebagai buronan Kejaksaan Agung dalam kasus pembiayaan pengadaan pesawat udara oleh PT Energy Spectrum senilai Rp 80 miliar.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) R Widyo Pramono mengatakan untuk memburu keberadaan Winny, pihaknya akan bekerja sama dengan interpol.
"Kita sudah menyatakan dia dikejar. Ada instrumen dan masuk DPO. Diumumkan (Buronan) dan minta bantuan interpol," kata Widyo di Jakarta, Rabu (3/9/2011).
Sebelumnya muncul kabar kepergian Ketua Koni DKI itu ke Singapura, pada Selasa 2 September 2014 sekitar pukul 18.20 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, nomor kursi 39C. Menurut Widyo hal itu belum diketahuinya dan dia membantah pihaknya kecolongan atas kaburnya Winny.
Â
"Saya belum ada berita secara resmi keluar negeri atau tidak, dan tanpa izin," tegas dia.
Dia pun mengklaim sudah menandatangani surat pencekalan Winny ke pihak Direktorat Imigrasi Kemenkumham.
"Surat pencekelanan sudah (saya tandatangani). Langsung cekal yang bersangkutan. Saya sudah ngomong untuk kehatian-hatian, kabur kita cekal," ungkapnya.
Ia menegaskan, dalam penanganan tindak pidana korupsi pihaknya tidak main-main untuk mengusutnya. Bahkan dalam tidak ada istilah main mata.
Â
"Tidak ada main mata, kita menghomati asas praduga tak bersalah. Ketika kita panggil seorang saksi atau calon tersangka dalam keadaan sakit kita hormati. Tapi, kalau ternyata dipanggil, dipanggil dan tidak datang, dan sudah ke luar negeri, kita harus kejar," ujarnya.
Jaksa penyidik pertama kali memanggil Winny pada Jumat 29 Agustus lalu. Namun dia tidak memenuhi panggilan itu. Lalu panggilan kedua dilayangkan pada Selasa 2 September kemarin. Tapi lagi-lagi Winny tak menampakan diri di depan jaksa penyidik.
Kasus Winny bermula saat dia masih menjabat Dirut Bank DKI, melakukan pembayaran murabahah (investment financing) kepada PT Energy Spectrum untuk membayan pesawat udara jenis Air Craft ATR 42-500 dari Phoenix Lease Pte.Ltd Singapura. Akibat pengucuran dana dari Bank DKI itu, negara diperkirakan rugi Rp 80 miliar.
Mantan Dirut Bank DKI Masuk Daftar Buronan Kejagung
Jampidsus R Widyo Pramono mengklaim sudah menandatangani surat pencekalan Winny ke pihak Direktorat Imigrasi Kemenkumham.
diperbarui 04 Sep 2014, 05:47 WIBDiterbitkan 04 Sep 2014, 05:47 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Memahami Perbedaan Narkoba dan Narkotika yang Sering Disamakan
Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Semester II 2025, Ini Penjelasannya
Potret Romantis Azriel Hermansyah dan Sarah Menzel Liburan di Empat Negara Eropa
Sambut Imlek 2025, Warga Hong Kong Dibagikan Dekorasi Tradisional Fai Chun
Streaming Langsung Piala FA - Babak 3: Exeter City vs Oxford United di Vidio Minggu Ini
Prediksi Pertandingan Manchester City vs Salford City Pada 12 Januari 2025, Berlangsung Seru!
350 Caption Nonton Konser Bahasa Inggris yang Inspiratif
Desa Kyauk Ni Maw Dibom Serangan Udara Militer Myanmar, 40 Orang Tewas dan 500 Rumah Hancur
Megawati: Kalau Gak Cocok dengan PDIP Keluar, Jangan Plintat-Plintut
Apa itu PC: Pengertian, Komponen, dan Fungsinya
Perbedaan Virus dan Bakteri: Karakteristik, Infeksi, dan Penanganannya
Perbedaan Waktu Indonesia dan London, Prediksinya 6-8 Jam Lebih Cepat