Ridwan Kamil: Kalau Mau Memaki Jangan di Kota Bandung

Emil menjelaskan, generasi Kota Bandung diharapkan menjadi generasi yang cerdas. Akan tetapi dibekali sopan santun dan bertanggung jawab.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 08 Sep 2014, 17:06 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2014, 17:06 WIB
ridwan kamil

Liputan6.com, Bandung - Buntut ciutan bernada hinaan dari akun twitter @kemalsept kepada Kota Bandung dan Walikota Bandung Ridwan Kamil alias Emil dinilai buntut adanya dunia maya tanpa aturan. Emil menilai, siapa pun boleh memaki atau menggunakan bahasa mesum di media sosial asal jangan di Kota Bandung.

"Memaki dan menggunakan bahasa mesum dianggap biasa (di media sosial). Kalau ini dianggap biasa akan ada nilai baru. Di Kota lain silakan, asal jangan di Kota Bandung," kata Emil saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/9/2014).

Emil menjelaskan, generasi Kota Bandung diharapkan menjadi generasi yang cerdas. Akan tetapi dibekali sopan santun dan bertanggung jawab, sehingga berdampak positif dalam setiap tindakannya.

Terkait fenomena akun twitter @kemalsept, Emil menganggap hal tersebut sudah biasa. Karena memang sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Bandung, dirinya kerap mendapat komentar negatif.

"Saya sering di-bully seperti ini. Hanya saja kebetulan akun ini yang diberi pelajaran. Mari menggunakan sosial media dengan dan cara sesuai aturan," tandas Emil.

Pekan lalu, akun twitter @kemalsept mengeluarkan kicauan bernada hinaan kepada Kota Bandung dan Walikota Bandung Ridwan Kamil. Bandung dianggap kota pelacur, begitu juga dengan Emil.

Bahkan, pemilik akun tersebut menantang Emil melapor ke pihak berwajib. Namun tak lama akun tesebut dihapus setelah mendapat komentar dari Emil dan kecaman dari berbagai kalangan. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya