Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan tidak ingin berlama-lama memegang jabatan tertinggi di partai itu. Dirinya memahami posisinya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
"Dalam posisi saya sebagai tersangka oleh KPK, saya tidak berhasrat untuk memegang jabatan Ketua Umum PPP berlama-lama. Saya paham betul posisi saya," kata Suryadharma seusai rapat internal PPP di kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (9/9/2014) malam
Meskipun demikian, dia menyatakan dalam rapat PPP, ia ingin melepaskan jabatan tersebut melalui forum di mana dulu ia diangkat, yaitu muktamar partai.
Suryadharma pun telah mengusulkan muktamar dilaksanakan pada 22 atau 23 Oktober 2014. Namun dalam rapat, ada suara-suara yang tidak setuju atas usulan itu.
Dia menilai rapat itu memiliki agenda terselubung untuk mendesaknya mundur sebelum muktamar. Desakan itu menurut dia, datang dari 26 DPW PPP yang berkomplot.
"Ya itu memang komplotan ke-26 DPW yang tidak didukung oleh DPC-nya. Saya ini tidak dipilih oleh DPW melainkan DPC," ujar dia.
Atas alasan tersebut Suryadharma menilai rapat itu tidak sehat. Mantan Menteri Agama itu menduga rapat itu sebenarnya telah mengambil sebuah keputusan yang dipaksakan.
Suryadharma sendiri pulang lebih awal dalam rapat itu dengan alasan masih memiliki agenda lain keesokan hari.
Pada Selasa malam, sejumlah pengurus harian DPP PPP melakukan rapat tertutup untuk membentuk panitia dan waktu pelaksanaan muktamar partai.
Hasil rapat itu memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali dari jabatan Ketua Umum PPP. Keputusan tersebut diambil karena Suryadharma dianggap telah melanggar Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai pasal 10 ayat (1) huruf c dan d.
"Status hukum yang bersangkutan, membatasi gerak dan fungsinya sebagai ketua umum parpol pada layaknya. Dengan rido Allah, Pak SDA resmi diberhentikan dari Ketua Umum PPP,". Kata Sekjen PPP M Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2014) dini hari.
Tak luput, pria yang akrab disapa Romi itu mengatakan segenap keluarga partai berlambang Kabah tersebut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Suryadharma yang telah mendedikasikan dirinya untuk PPP. (Ant)
SDA: Saya Tak Ingin Jadi Ketum PPP Berlama-lama
SDA memahami posisinya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.
Diperbarui 10 Sep 2014, 07:59 WIBDiterbitkan 10 Sep 2014, 07:59 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menuju Bukit Bintang Kuala Lumpur dari Bandara KLIA2
Bahlil Safari Ramadan ke Ponpes di Pasuruan, Minta Santri Doakan Prabowo dan Bangsa
Keceriaan Bocah-Bocah di Panti Asuhan saat Kedatangan Kapolres Pemalang, Berkah Ramadhan
Ingin Jadi Pemimpin yang Amanah, Bahlil Minta Nasihat Ulama Tebuireng
Intip Kesiapan Tol Cipali Sambut Arus Mudik Lebaran 2025
Cara Membuat Tahu Bulat Kopong yang Renyah dan Lezat, Ini Rahasianya
Top 3 Berita Hari Ini: Penumpang Pesawat yang Viral karena Menolak Kasih Kursinya ke Anak Kecil Tuntut Maskapai Penerbangan
Kemenbud dan Kemenkum Perkuat Kerja Sama Pelindungan Kekayaan Intelektual
Bank Aladin Syariah Sasar Transaksi Keuangan Warung Kelontong
BNI dan Duluin Kerja Sama Perluas Inklusi Keuangan
Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir: Dzikir, Keutamaan, dan Cara Mengamalkan
PSU di Mahakam Ulu, Pengamat Khawatirkan Potensi Abuse of Power