SDA: Saya Tak Ingin Jadi Ketum PPP Berlama-lama

SDA memahami posisinya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2014, 07:59 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2014, 07:59 WIB
s - SDA DIDESAK MUNDUR DARI KETUM PPP
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan tidak ingin berlama-lama memegang jabatan tertinggi di partai itu. Dirinya memahami posisinya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.

"Dalam posisi saya sebagai tersangka oleh KPK, saya tidak berhasrat untuk memegang jabatan Ketua Umum PPP berlama-lama. Saya paham betul posisi saya," kata Suryadharma seusai rapat internal PPP di kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (9/9/2014) malam

Meskipun demikian, dia menyatakan dalam rapat PPP, ia ingin melepaskan jabatan tersebut melalui forum di mana dulu ia diangkat, yaitu muktamar partai.

Suryadharma pun telah mengusulkan muktamar dilaksanakan pada 22 atau 23 Oktober 2014. Namun dalam rapat, ada suara-suara yang tidak setuju atas usulan itu.

Dia menilai rapat itu memiliki agenda terselubung untuk mendesaknya mundur sebelum muktamar. Desakan itu menurut dia, datang dari 26 DPW PPP yang berkomplot.

"Ya itu memang komplotan ke-26 DPW yang tidak didukung oleh DPC-nya. Saya ini tidak dipilih oleh DPW melainkan DPC," ujar dia.

Atas alasan tersebut Suryadharma menilai rapat itu tidak sehat. Mantan Menteri Agama itu menduga rapat itu sebenarnya telah mengambil sebuah keputusan yang dipaksakan.

Suryadharma sendiri pulang lebih awal dalam rapat itu dengan alasan masih memiliki agenda lain keesokan hari.

Pada Selasa malam, sejumlah pengurus harian DPP PPP melakukan rapat tertutup untuk membentuk panitia dan waktu pelaksanaan muktamar partai.

Hasil rapat itu memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali dari jabatan Ketua Umum PPP. Keputusan tersebut diambil karena Suryadharma dianggap telah melanggar Anggaran Rumah Tangga (ART) Partai pasal 10 ayat (1) huruf c dan d.

"Status hukum yang bersangkutan, membatasi gerak dan fungsinya sebagai ketua umum parpol pada layaknya. Dengan rido Allah, Pak SDA resmi diberhentikan dari Ketua Umum PPP,". Kata Sekjen PPP M Romahurmuziy di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2014) dini hari.

Tak luput, pria yang akrab disapa Romi itu mengatakan segenap keluarga partai berlambang Kabah tersebut mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Suryadharma yang telah mendedikasikan dirinya untuk PPP. (Ant)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya