Cara Ahok Lindungi Warga Ibukota dari Perdagangan Bebas ASEAN

Ahok menyatakan, sebagai tuan rumah tidak boleh warga ibukota kalah dari negara tetangga yang mengadu nasib ke Indonesia.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Sep 2014, 11:47 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2014, 11:47 WIB
ahok
Pengamat menilai mundurnya Ahok dari Partai Gerindra akan menyulitkan komunikasi PDIP-Gerindra. (Liputan6.com/ Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan masuk dalam perdagangan bebas Asia Tenggara (ASEAN) pada 2015. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok pun menyatakan, sebagai tuan rumah tidak boleh warga ibukota kalah dari negara tetangga yang mengadu nasib ke Indonesia.

Ahok menyiapkan 3 cara utama untuk melindungi warganya. "Kita bangun di Monas ruang bawah tanah, supaya PKL di bawah. Segera daftarkan. Kalau PKL dijual lapak oleh preman, ya untung preman. Saya nggak ikhlas, saya mau PKL yang untung. Mau preman asli yah Pemprov DKI, bayar resmi saja," jelasnya di Monas, Jakarta, Minggu (14/9/2014).

"Tahun depan ekonomi Asia Tenggara, nanti mereka jualan di lapak kita. Kita duluin, kasih tanda pengenal dari Bank DKI, kalau jual lapak ke negara tetangga, kita jaga bersama. Kita cap dulu semua dengan PKL resmi, jangan orang Asia Tenggara bebas jualan di mana saja. Ini strategi pertama kita," tambahnya.

Cara kedua, Ahok meminta agar Rumah Susun yang diberikan Pemprov DKI tidak diperdagangkan. Sewa Rusun seharga Rp 150 ribu, jangan sampai disewakan pada 'tetangga' dari Asia Tenggara.

Selanjutnya, masyarakat DKI akan diberi berbagai subsidi. Salah satunya melalui e-money, melalui kartu yang dikeluarkan Bank DKI.

"Naik bus pakai e-money supaya saya bisa kasih diskon. Waktu ditempel, nggak diambil uangnya dari bank. Orang Jakarta bisa hadapi perdagangan bebas Asia Tenggara. Ada subsidi KJP, BPJS Kesehatan, kita tuan rumah, nggak mungkin kalah. Ada pengkhianat, bisa merugikan kita. Jangan takut perdagangan bebas. Takut kalau pejabat korupsi. Kalau kepala lurus, maka rakyat akan nikmati kesejahteraan," tegas Ahok.

Ia juga menambahkan agar masyarakat percaya pada sikap tegas dirinya. Ketegasan itu demi mewujudkan Jakarta lebih baik. Bila ada yang digusur, lanjut Ahok, merupakan cara untuk merapikan Ibukota.

"Seperti ibu saya, ibu saya pakai ranting bunga dipukul kaki sampai merah. Yang obatin ibu juga. Di sini fungsi pemerintah, kita kadang mukul tapi tujuan demi warga Jakarta. Kita terus bersihkan bangunan liar di pinggiran sungai karena sebabkan banjir, nanti kita kasih rumah susun," tuturnya.

"Dalam suasana Lebaran Betawi, ingat dalam doa kita sesuai agama kita bahwa Jakarta harus jadi Jakarta Baru demi Indonesia Baru," tandas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya