Fenomena Langit Wajah Tersenyum Bakal Hiasi Pagi 25 April 2025, Ini Peristiwa Langka!

Fenomena langit langka akan hiasi fajar 25 April 2025. Bulan sabit dan Venus sejajar membentuk ilusi “wajah tersenyum” di langit timur.

oleh Reanthonio Oktovier Sinanu Diperbarui 24 Apr 2025, 22:46 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 22:30 WIB
Venus, Saturnus dan Bulan Berformasi Unik 'Wajah Tersenyum' pada 25 April 2025
Wajah tersenyum di langit. ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena langit langka saat ini tengah menjadi perbincangan di dunia maya. Fenomena yang disebut sebagai 'wajah tersenyum' ini diprediksi akan terjadi pada hari Jumat (25/5/2025), pagi. 

Mengutip informasi dari BBC, Kamis (24/4/2025), fenomena langit wajah tersenyum ini akan terlihat sekitar pukul 05.00 WIB, sesaat sebelum Matahari terbit.

Fenomena ini bukan hasil rekayasa visual, melainkan kejadian astronomis nyata yang melibatkan dua benda langit yakni Bulan dan Venus. 

Pada fenomena ini, Venus yang tengah berada dalam fase paling terang sebagai bintang fajar, akan tampak sangat dekat dengan Bulan sabit tipis yang tengah menuju fase Bulan baru.

Menjelang 25 April 2025, Venus terus muncul di posisi dan waktu yang sama setiap pagi. Sementara Bulan perlahan bergerak ke arah timur setiap harinya, dan semakin mendekati Venus. 

Saat ini, Bulan sendiri tengah berada dalam fase sabit tipis, setelah mencapai fase purnama pada 13 April 2025. Kemudian, menuju fase Bulan baru pada 27 April. 

Lalu, pada 25 april 2025, Venus akan berada tepat di atas lengkungan Bulan sehingga memunculkan ilusi visual menyerupai wajah tersenyum di langit. Fenomena itu yang kemudian disebut sebagai wajah tersenyum. 

Fenomena ini pun hanya terjadi dalam waktu yang sangat terbatas, yakni sebelum fajar merekah sekitar pukul 06.00. Meski bukan fenomena langit yang luar biasa, keindahan yang terpancar dari fenomena ini kerap membuat kagum. 

Pergerakan Saturnus

Ilustrasi bulan purnama
Ilustrasi bulan purnama. (Photo by Ganapathy Kumar on Unsplash)... Selengkapnya

Venus dan Bulan akan tampak terang dan bisa dilihat langsung dengan mata telanjang, asalkan langit bagian timur tidak terhalang.

Kendati demikian, keindahan formasi langit yang menyerupai ‘wajah tersenyum’ ini kemungkinan tidak akan terlihat jelas oleh banyak orang karena kehadiran Saturnus.

Saturnus terlihat sangat redup—jauh lebih redup dibandingkan Venus—dan merupakan planet terakhir dari tiga planet yang muncul di pagi hari. Letaknya berada di bawah Venus dan Bulan di langit.

Karena cahayanya yang lemah, posisinya yang rendah di cakrawala, serta kemunculannya yang hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari, Saturnus menjadi sulit untuk diamati.

Pentingnya Keselamatan Saat Mengamati Langit

Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Langit Chile
Bulan menghalangi matahari selama gerhana matahari total di La Higuera, Chile, Selasa (2/7/2019). Gerhana matahari total secara singkat mengubah siang menjadi malam. (AP Photo/Esteban Felix)... Selengkapnya

Perhatian khusus perlu diberikan saat melakukan pengamatan langit, terutama menjelang Matahari terbit.

Venus, Saturnus, dan Bulan diperkirakan akan muncul di langit pada posisi yang berdekatan dengan Matahari dan dalam waktu yang hampir bersamaan sebelum fajar.

Untuk itu, sangat disarankan untuk tidak melihat Matahari terbit secara langsung dengan mata telanjang.

Sejumlah ahli menyarankan penggunaan teropong untuk melihat fenomena langit ini, terutama karena posisi ketiga benda langit tersebut membentuk formasi seperti wajah tersenyum.

Kendati demikian, hal ini sebaiknya dihindari, terutama bagi pemula, karena posisinya yang sangat dekat dengan waktu terbitnya Matahari.

Jika tanpa sengaja Anda mengarahkan teropong atau teleskop ke arah Matahari, meski hanya sesaat, hal ini bisa berisiko merusak penglihatan secara permanen.

Oleh karena itu, pengamatan sebaiknya dilakukan tanpa alat bantu optik, dan tetap dengan kewaspadaan tinggi agar tidak menatap Matahari secara langsung.

BMKG

BMKG
Infografis Gerhana Bulan Sebagian. (Foto: Dok. BMKG Bandung)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya