Doa Sahabat untuk Mayang Prasetyo di Facebook

Kisah kematian tragis yang dialami warga negara Indonesia (WNI) Mayang Prasetyo masih menjadi misteri.

oleh Nadya Isnaeni diperbarui 07 Okt 2014, 15:54 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 15:54 WIB
Mayang Prasetyo
Isi pesan Mayang Prasetyo untuk seorang teman di Batam.

Liputan6.com, Jakarta - Kisah kematian tragis yang dialami warga negara Indonesia (WNI) Mayang Prasetyo di tangan kekasihnya sendiri, Marcus Volke di Australia masih menjadi misteri. Namun jelang kematiannya, Mayang diduga berniat pindah dan tinggal selama beberapa bulan di tanah air.

Hal ini terungkap dari percakapan Mayang dengan salah satu temannya, Addie Fahazara Dachi yang di-unggah melalui laman Facebook (FB). Addie menggunggah screenshoot percakapannya dengan Mayang melalui pesan singkat dengan melampirkan ungkapan duka cita atas kematian pria transgender itu.

Dalam pesan itu, Mayang menceritakan soal rencananya untuk tinggal di Batam selama 6-7 bulan. Mayang juga  menanyakan beberapa hal kepada Addie, salah satunya mengenai kepemilikan anjing dan ketersediaan tempat penyewaan motor.

"Adie, di Batam banyak yang punya anjing nggak? Boleh nggak sih bawa anjing ke Batam? Soalnya gue lg rencana mah tgl dsana utk 6-7 bulan," tulis Mayang dalam cuplikan pesannya yang diunggah Addie, Selasa (7/10/2014).

"Kost di sana berapa yang cetar? Yang bagus? Ada sewa motor juga nggak di sana  say kayak di Bali?"

Pesan Mayang pun dibalas oleh Addie, "Di sini banyak sih yang peliharan anjing. Tapi di dalam perumahan-perumahan gitu. Kalau dikos-kosan sepertinya nggak bisa."

Dalam pesan itu, nama Mayang tersimpan dengan nama Mayang Ecek2.

Bersama dengan cuplikan percakapan itu, Addie pun menuliskan doanya bagi mendiang Mayang, "Istirahat yang tenang Mayang Prasetyo, semoga Tuhan memberkati hidupmu, Amin."

Mayang diduga dibunuh oleh kekasihnya sendiri yang merupakan koki, Marcus Volke di apartemen mereka di Brisbane, Australia. Tubuhnya dimutilasi kemudian direbus.

Pembunuhan brutal Mayang terungkap setelah tetangga Marcus Peter Volke mengeluh mencium bau tidak sedap sejak Kamis pekan lalu.

Aroma tak mengenakkan itu disebutkan berasal dari apartemen yang ditinggali Volke bersama kekasihnya yang berkebangsaan Indonesia.

Pada hari Sabtu 4 Oktober, polisi yang mendapat laporan akhirnya mendatangi apartemen Volke namun ia kemudian melarikan diri. Lalu pihak berwenang mendatangi kediamannya.

Di dalam apartemen Volke, polisi menemukan potongan tubuh manusia yang sebagian berada di atas kompor. Volke sendiri ditemukan meninggal dunia beberapa ratus meter dari lokasi apartemennya dengan luka sayatan di leher yang diduga bunuh diri setelah membunuh kekasihnya, Mayang Prasetyo. (Riz)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya