SBY Jadi Warga Sipil, Penjagaan di Rumah Cikeas Longgar

Kediaman Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Bogor sepi.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 21 Okt 2014, 11:04 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 11:04 WIB
Rumah SBY
Rumah SBY (Liputan6.com/ Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Kediaman Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Puri Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, tampak sepi. Tak ada lagi penjagaan khusus di lingkungan rumahnya setelah tak lagi menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

Pantauan Liputan6.com, Selasa (21/10/2014) pukul 10.00 WIB, suasana penjagaan di pintu gerbang Puri Cikeas lengang. Tak ada pengamanan yang begitu ketat di pintu masuk menuju rumah SBY. Petugas Paspampres juga tak ada di depan pintu gerbang perumahan. Hanya ada 4 anggota berseragam TNI dari Koramil Gunung Putri yang berjaga di pintu gerbang.

"Kalau mau masuk silakan saja. Asal jangan sampai masuk rumahnya. Soalnya lagi ada beres-beres rumah bekas acara kemarin," jelas seorang anggota TNI yang tengah bertugas.



Sementara, aktivitas justru terlihat di area pendopo bekas digunakan untuk syukuran kemarin, di mana para pekerja tengah berbenah membongkar tenda serta kursi-kursi.

Beberapa anggota Paspampres dari grup D juga terlihat di dalam rumah sambil menjaga kediaman SBY. 

SBY meninggalkan Istana setelah acara pelepasan dan penyambutan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin 20 Oktober 2014. SBY mengatakan, ke depannya dia akan membagi rutinitasnya. Membagi waktu antara keluarga dan kariernya di kancah dunia internasional.

"70 Persen waktu akan saya gunakan untuk mengabdi Tanah Air dan 30% saya abdikan untuk dunia. Karena rekan-rekan pemimpin negara, bangsa, dan organisasi internasional berharap mengajak saya bersama melakukan kegiatan yang positif untuk kepentingan bangsa‎," ujar SBY di kediamannya Cikeas, Senin kemarin. (Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya