Lonjakan Pendaftar PPSU, Cermin Sulitnya Cari Kerja?

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, lonjakan pendaftar tersebut merupakan cerminan nyata dari tingginya kebutuhan masyarakat terhadap lapangan kerja.

oleh Nila Chrisna Yulika Diperbarui 26 Apr 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 00:00 WIB
Padati Balai Kota Jakarta, Warga Beramai-ramai Melamar Jadi Petugas PPSU
Pramono Anung mengatakan berdasarkan hasil rapat, pada periode pertama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta akan membuka sebanyak 1.100 lowongan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Antusiasme warga Jakarta untuk bergabung sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) atau yang dikenal sebagai Pasukan Oranye, melonjak drastis. Hingga Jumat (25/4/2025), jumlah pelamar telah melampaui 7.000 orang, jauh di atas kuota yang tersedia yakni hanya 1.100 posisi.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, lonjakan pendaftar tersebut merupakan cerminan nyata dari tingginya kebutuhan masyarakat terhadap lapangan kerja.

“Kalau pendaftar masih banyak, memang artinya orang yang membutuhkan kerja juga meningkat,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta usai Upacara Hari Otonomi Daerah ke-29.

Fenomena ini tak lepas dari lonjakan jumlah pendatang ke Jakarta pasca-Lebaran. Berdasarkan data terbaru, arus urbanisasi ke ibu kota naik hingga 129 persen dibanding tahun sebelumnya. Hal ini secara langsung berkontribusi pada meningkatnya jumlah pencari kerja baru.

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai, lonjakan pendaftar PPSU adalah refleksi dari minimnya lapangan kerja formal di Jakarta.

“Fenomena ini menjelaskan kurangnya lapangan kerja di Jakarta. Gubernur-gubernur sebelumnya tidak punya visi yang jelas soal pembukaan lapangan kerja. Ini makin parah pasca-Lebaran karena urbanisasi naik tajam,” ungkap Trubus.

Ia juga menyebut banyaknya pekerja informal yang belum memiliki pekerjaan tetap turut mendorong membludaknya pelamar posisi PPSU.

PPSU Jadi Pekerjaan Favorit di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Pekerjaan sebagai PPSU menjadi incaran karena menawarkan penghasilan stabil, perlindungan sosial, serta akses ke layanan pemerintah. Terlebih lagi, kini lulusan SD pun bisa mendaftar, setelah Pemprov DKI menghapus batasan minimal pendidikan SMP.

Bagi pelamar yang lolos seleksi dan resmi menjadi tugas PPSU, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp5.396.791 per bulan.

“Proses seleksi sekarang lebih terbuka dan adil. Kami tidak ingin ada diskriminasi. Semua warga punya hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan,” tegas Gubernur Pramono.

Untuk memastikan proses seleksi berlangsung transparan, Pemprov DKI menginstruksikan para wali kota dan lurah agar membuka layanan pendaftaran secara aktif hingga seluruh tahapan rampung.

Selain itu, sistem seleksi dilakukan melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk menjamin keterbukaan dan kesetaraan bagi seluruh pelamar.

Tempat Menggantungkan Harapan

Padati Balai Kota Jakarta, Warga Beramai-ramai Melamar Jadi Petugas PPSU
Mereka datang untuk menyerahkan surat lamaran sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Rekrutmen PPSU ini menjadi tempat menggantungkan harapan para pencari kerja. Salah satu pelamar, Naufaldi usianya belum genap tiga puluh. Ia datang dari Jakarta Timur. Sehari-hari memanfaatkan kuda besi, mengantarkan penumpang ke tempat tujuan.

Usai pulang ke rumah, tetangga dan adiknya memberikan informasi terkait ada lowongan pekerja di Pemprov DKI Jakarta. Naufaldi langsung menyiapkan berkas surat lamaran, SKCK, surat kesehatan, surat bebas narkoba, semuanya diurus dalam dua hari. Meski ijazah terakhirnya adalah paket, tak menyurutkan niatnya.

“Tahu ada lowongan ini dari tetangga sama adik. Langsung aja niat, kali aja bisa kerja lebih layak lagi dari ojol," kata Novaldi memulai perbincangan dengan Liputan6.com, Kamis (24/4/2025).

Bukan tanpa alasan, Naufaldi mencoba peruntungan. Menurut dia, pengemudi ojek daring sejak pandemi, makin mengkhawatirkan. Penghasilannya menjadi tak menentu.

“Habis dapat kabar loker itu ngurus sehari dua hari nganterin. Ya mau gimana, jadi ojol kadang cuma dapat lima puluh ribu, kadang tujuh puluh ribu. Padahal kebutuhan makin banyak," ujar dia.

Novaldi berharap bisa diterima sebagai petugas PPSU. Menurut dia, upah yang diterima dinilai cukup untuk menghidupi kehidupan sehari-hari. Naufaldi janji akan bekerja dengan jujur, amanah.

"Kalau bisa diterima jadi PPSU, terus kerja dengan bener baik amanah gitu, bisa dapat diterima gitu. Kayaknya asik aja kerja di jalan, buat nambah wawasan kayak menggambar, menulis, melukis. Kedepannya lebih asik melihat kerja di PPSU," ucap dia.

Saat ditanya apakah akan tetap mengojek jika diterima nanti, Naufaldi tersenyum.

“Kalau ojol kalau gak narik diputus mitra, tergantung kita. Kalau betah lanjut di sini, kalau ada waktu luang buat narik ya kita narik lagi," ucap dia.

Sementara itu, pelamar lainnya, Abi, pemuda asal Lubang Buaya, Jakarta Timur. Ia memilih mendaftar di bagian kelistrikan.

“Tahu loker ini dari ibu,” katanya singkat.

Abi pernah punya pengalaman kerja serupa sebelumnya. “Persyaratan sama aja kayak lamaran biasa. Harapannya sih ya diterima,” ujarnya.

Sementara itu, pelamar lainnya Tria asal Jakarta Utara. Sebelumnya, ia bekerja di gudang e-commerce hingga awal 2025. Kini, ia mencoba peluang mendaftar sebagai petugas PPSU, setelah gagal dua kali saat mencoba posisi di pasukan biru pada 2019 dan 2020.

"Kalau pasukan biru pernah coba cuman gagal. Harapannya yang ini biar dapat lah," ujar dia.

Kali ini, Tria mengaku semua berkas-berkas disiapkan secara mendadak. “Lumayan lah," ujar dia

Usai menyerahkan berkas, Tria berharap agar bisa diterima sebagai petugas PPSU.

"Soalnya kerjaan sudah mulai susah. Sekarang buat jadi satpam aja harus ijasah SMA, kalau ini ada kesempatan walaupun ijasah SMP," tandas dia.

Formasi Tambahan Disiapkan, Total 1.600 Posisi Dibuka

Padati Balai Kota Jakarta, Warga Beramai-ramai Melamar Jadi Petugas PPSU
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji akan melakukan proses seleksi secara profesional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dalam tahap pertama, Pemprov DKI membuka 1.100 lowongan PPSU, dan merencanakan menambah 506 formasi baru pada awal tahun 2026. Pemerintah juga menjamin seluruh proses pengangkatan petugas PPSU mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1095 Tahun 2022 yang mengatur pengendalian penyedia jasa perorangan.

“Kami ingin rekrutmen ini benar-benar adil dan transparan. Semua dilaporkan langsung ke publik,” ujar Pramono.

Sementara itu, ratusan pelamar sejak awal pekan ini telah memadati Balai Kota Jakarta untuk menyerahkan berkas lamaran secara langsung. Pemprov memastikan warga juga dapat mendaftar melalui kelurahan atau kecamatan setempat.

Trubus menambahkan, langkah Pemprov DKI membuka lowongan PPSU adalah langkah strategis untuk menekan angka pengangguran sekaligus meredam kesenjangan sosial.

“Saya apresiasi langkah ini. Setidaknya, bisa meredam gejolak ekonomi di tengah tingginya angka pengangguran,” ujar Pramono. 

Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025
Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya