Hidayat Nur Wahid PKS: KIH Tak Ingin Disebut DPR Tandingan

Suhu politik di parlemen bertambah panas ketika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi-JK memutuskan untuk membuat DPR tandingan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Nov 2014, 16:03 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2014, 16:03 WIB
Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid

Liputan6.com, Jakarta - Suhu politik di parlemen bertambah panas ketika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung Jokowi-JK memutuskan untuk membuat DPR tandingan. Ini dilakukan setelah hak menyuarakan pendapat mereka dinilai tak digubris oleh pimpinan DPR yang berasal dari Koalisi Merah Putih (KMP).

Namun anggota Koalisi Merah Putih (KMP) Hidayat Nur Wahid mengatakan, KIH tak ingin disebut sebagai DPR tandingan. Namun hanya DPR sementara.

"Isunya di DPR ini ada terminologinya, mereka kan tidak mau disebut DPR tandingan, tapi DPR sementara, itu tidak ada dalam terminologi yang baku," ungkap Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, di dalam aturan yang ada, pimpinan DPR sementara berasal dari pimpinan DPR termuda dan tertua, sebelum terpilihnya pimpinan DPR definitif.

"Apabila belum ada pimpinan DPR terpilih," ujar Hidayat.

Selain itu, kata Hidayat, DPR dan Presiden Jokowi telah saling berkoordinasi tentang tugas masing-masing. Ia pun menyayangkan, saat komunikasi antara pemerintah dan DPR berjalan harmonis, justru koalisi pengusung Jokowi-JK membuat DPR tandingan.

"Pak Jokowi mengakui pimpinan terpilih, ada buktinya, Pak Jokowi sudah memberikan selamat," ucap dia.

Kemudian, lanjut dia, Presiden Jokowi juga berkoordinasi dengan Ketua DPR Setya Novanto saat ingin merubah nama Kementriannya.

"Pak Jokowi sudah menyampaikan surat resmi kepada pimpinan DPR resmi terkait nomenklatur," tandas Hidayat. (Mut)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya