Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, pihaknya belum menemukan korban jiwa, saat kontak senjata antara tim gabungan Polri dengan kelompok terduga teroris jaringan Santoso pada Kamis 30 Oktober 2014 lalu di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Katanya ada korban, kita belum temukan itu," singkat Sutarman usai membuka Pameran Foto Operasi Mantap Brata 2014 di Kasablanka, Jakarta, Kamis (6/11/2014).
Kendati Sutarman mengatakan, saat kontak senjata antara jajaranya dengan terduga kelompok teroris, ditemukannya ceceran darah di lokasi baku tembak, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
"Kita temukan ceceran darah. Terjadi kontak tembak antara kita dengan mereka (terduga teroris)," ujar dia.
Sutarman menambahkan, terkait dugaan adanya korban jiwa dalam baku tembak tersebut -- berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat, hingga kini masih ditelusuri kepolisian setempat.
2 Terduga teroris dari anggota Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) sebelumnya diduga tertembak saat kontak senjata dengan tim Densus 88 di pegunungan Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi pada 30 Oktober 2014.
Baku tembak dengan terduga kelompok teroris yang berlangsung sekitar 30 menit itu, bermula saat polisi melakukan patroli rutin di hutan pegunungan Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Akibat baku tembak tersebut, seorang polisi dari Polres Poso terluka, karena terkena selongsong senjatanya sendiri, bukan karena tembakan kelompok terduga teroris.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar sebelumnya juga mengatakan, ada upaya maksimal dari kelompok terduga teroris untuk menjadikan Poso sebagai basis perjuangan mereka. Selama ini yang aktif melakukan kegiatan di sana adalah KMIT pimpinan Santoso.
"Inikan upaya untuk memotong kekuatan mereka (teroris Poso). Mereka itu termasuk penyebar paham ISIS, jadi terkait jaringan teror. Jadi ada kelompok teror yang ikut sebagai pendukung utama ISIS, dan ada juga yang ikut-ikutan," ujar Boy Rafli di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 5 November 2014. (Ein)
Baku Tembak dengan Teroris Poso, Polri Temukan Ceceran Darah
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan, terkait dugaan adanya korban jiwa dalam baku tembak tersebut, hingga kini masih ditelusuri.
Diperbarui 06 Nov 2014, 16:53 WIBDiterbitkan 06 Nov 2014, 16:53 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pesona Anisha Rosnah Road Trip Bareng Pangeran Mateen, Sampirkan Tas Rp50 Juta
Menang di Liga Champions, Arsenal Kini Bertekad Bajak Talenta Real Madrid
PSU Pesawaran 2024, Pemprov Lampung Anggarkan Rp10 Miliar
Ridwan Kamil Laporkan Lisa Mariana ke Bareskrim, Kuasa Hukum Beri Penjelasan
Holding BUMN Danareksa Perkuat Peran Lokananta Lewat Album Kompilasi “Bintang Muda Lokananta Vol. 1”
China Akui Netral, Bantah Klaim Zelenskyy soal Pengiriman Senjata ke Rusia
Barantin Sebut Ekspor Perdana Kratom ke India Sudah Sesuai Aturan
Film Thunderbolts Segera Tayang di Bioskop, Intip Fakta-Fakta Menariknya
Daftar Harga Hp Samsung dan Spesifikasinya per April 2025, dari M Series Hingga S Series
Paris Hilton Mau Bangun Next Disney Lewat 11:11 Media
10 Lagu Jawa Viral di TikTok yang Bikin FYP Auto Ramai
Hasil BRI Liga 1 Persik Kediri vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Ungguli Macan Putih