Pramono: KIH-KMP Damai, Tak Ada Lagi 'Dikasih Jantung Minta Hati'

Perwakilan KIH, Pramono Anung meminta agar tak ada lagi pernyataan-pernyataan sindiran dari KMP.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Nov 2014, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 16:30 WIB
Pramono Anung

Liputan6.com, Jakarta - Perwakilan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Pramono Anung meminta agar tak ada lagi pernyataan-pernyataan berbau sindiran yang keluar dari kedua kubu usai penandatangan kesepakatan damai antara KIH dengan Koalisi Merah Putih (KMP).

"Dengan penyelesaian ini, ego dihilangkan. Statemen keras dikurangi misal 'dikasih hati minta jantung', atau apapun. Jadi kita perlu kedewasaan bersama," ucap Pramono di Gedung Nusantara IV, kompleks parlemen, Senayan, Senin (17/11/2014).

Sebab, menurut dia, proses lobi hingga mencapai kata sepakat antara KIH dan KMP cukup melelahkan. Dirinya bersama Olly Dondokambey yang mewakili KIH selama sebulan terus melakukan pertemuan intens dengan Hatta Rajasa dan Idrus Marhan yang mewakili KMP.

"Jadi saya lebih sering ketemu Pak Hatta dibanding mantunya (Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas). Karena keinginan kita menyelesaikan persoalan yang ada," kata Pramono.

Sebelumnya, perwakilan KIH yakni Pramono Anung dan Olly Dondokambey serta perwakilan KMP, Hatta Rajasa dan Idrus Marham maju ke depan sebua meja persegi dan bersama-sama meneken nota kesepahaman. Sementara, 10 ketua fraksi DPR turut menyaksikan proses tersebut islah tersebut.

"Dengan begitu, tanpa ada koalisi merah putih (KMP) dan Koalisi indonesia hebat, yang ada DPR yang satu," tandas Ketua DPR Setya Novanto di Gedung Nusantara IV.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya