Sah Berdamai, Anggota KIH-KMP Tersenyum Ceria

Nota kesepakatan damai antara KIH dan KMP selesai ditandatangani di Gedung Nusantara IV, Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Nov 2014, 14:25 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2014, 14:25 WIB
Kesepakatan damai KMP-KIH
Kesepakatan damai KMP-KIH di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Andi Muttya Keteng)

Liputan6.com, Jakarta - Fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tepat pukul 13.40 WIB mengepalkan tangan ke atas dan saling menggenggam. Senyum lebar terlihat di wajah mereka. Hal itu tercipta sesaat setelah nota kesepakatan damai antara KIH dan KMP selesai ditandatangani.

Awalnya, perwakilan KIH yakni Pramono Anung dan Olly Dondokambey serta perwakilan KMP, Hatta Rajasa dan Idrus Marham maju ke depan sebuah meja persegi dan bersama-sama meneken nota kesepahaman. Sementara, 10 ketua fraksi DPR turut menyaksikan proses tersebut islah tersebut.

"Dengan begitu, tanpa ada Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat, yang ada DPR yang satu," kata Ketua DPR RI Setya Novanto di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2014).

Selanjutnya, seluruh fraksi hadir dan membubuhkan tanda tangannya dalam kesepakatan ini. Setya berharap dengan kesepakatan ini, akan ditindaklanjuti oleh pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi untuk diselesaikan. Dia berharap, perdamaian ini selesai sebelum tanggal 5 Desember mendatang.

"Mulai hari ini kita bangun bangsa ini dengan pertimbangan check and balance," tambah dia.

Sebelumnya, juru lobi KIH Pramono Anung menyatakan, ada 5 kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak.

"Kita hari ini bersepakat untuk tanda tangan kesepakatan pukul 13.00 WIB ini. Kedua kubu ada 5 butir yang akan kita tuangkan," kata Pramono.

Sementara, Ketua MPR Zulkifli Hasan bersyukur telah terjadi kesepakatan damai antara KMP dan KIH. Dia berharap, DPR tandingan yang sempat dibentuk KIH segera membubarkan diri.

"Saya berharap tidak ada lagi paket A, paket B, dan tidak adalagi DPR A DPR B, DPR tandingan, yang ada hanya DPR Republik Indonesia untuk kita semua dan bangsa dan negara," kata Zulkifli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. (Ans/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya