Meski Sedih, Keluarga Korban Lega AirAsia QZ8501 Ditemukan

Soewarno telah merelakan terjadinya kecelakaan AirAsia, namun ia berharap jasad menantunya bisa ditemukan, dalam kondisi apapun.

oleh Zainul Arifin diperbarui 30 Des 2014, 20:33 WIB
Diterbitkan 30 Des 2014, 20:33 WIB
Haru Selimuti Posko Crisis Centre Keluarga Penumpang AirAsia
Seorang kerabat penumpang terlihat tak kuasa menahan kesedihan setelah mengetahui kabar penemuan pesawat AirAsia QZ8501, Surabaya, Selasa (30/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Malang - Meski harapan makin tipis untuk kembali bertemu dengan menantunya yang menjadi penumpang AirAsia QZ8501, Soewarno mengaku lega saat mendengar kabar pesawat tersebut ditemukan di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.

"Mendengar kabar ada penemuan jenazah, saya sedikit lega. Karena lokasi jatuhnya pesawat sudah diketahui," kata Soewarno di Malang, Jawa Timur, Selasa (30/12/2014).

Soewarno adalah mertua Nanang Priyo Widodo, salah seorang penumpang AirAsia. Nanang, warga Jalan Gemak No 7 Kelurahan Sukun Kota Malang itu, ke Singapura dalam rangka bekerja sebagai pemandu wisata.

Sementara, istri Nanang, Warih Adityas saat ini berada di Crisis Center Bandara Juanda Sidoarjo. "Tadi sore yang juga sudah menghubungi anak saya Warih, untuk mendengar kabarnya langsung," ungkap Soewarno.

Menurutnya, pihak keluarga telah merelakan apapun yang terjadi. Namun tetap berharap menantunya bisa ditemukan dalam kondisi apapun.

"Harapan kami bisa ditemukan dalam waktu dekat ini, apapun kondisinya. Kasihan kalau sampai tidak ketemu," ucap Soewarno.

Dengan banyaknya pihak yang terlibat untuk mencari AirAsia QZ8501, menurut Soewarno seharusnya dalam waktu dekat tubuh para penumpang bisa ditemukan. Apalagi titik jatuhnya pesawat itu sudah bisa dipetakan.

"Banyak peralatan canggih yang dipakai untuk melakukan pencarian. Seharusnya tidak butuh waktu lama," ujarnya.

Kendati demikian, Soewarno mengapresiasi kinerja tim SAR yang sudah bekerja keras melakukan pencarian. "Tim SAR mungkin sudah bekerja dengan maksimal, kami sangat berterimakasih pada mereka," tandas Soewarno.

Nanang Priyo Widodo meninggalkan seorang putri, Agnes Maria Cahaya yang masih duduk di kelas 1 SD. "Pada 10 Januari nanti perayaan ulang tahun Agnes, sayangnya Nanang tidak bisa hadir," pungkas Soewarno, dengan wajah sendu. Air mata membayang di wajahnya. (Ein)
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya