Bantah Todongkan Pistol, Camat Penjaringan Mengaku Lepas Kontrol

Kabar soal meletusnya senjata air soft gun itu juga dibantah camat yang baru menjabat sejak 2 Januari lalu itu.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 21 Jan 2015, 07:33 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2015, 07:33 WIB
camat
Camat Penjaringan Yani Wahyu Purwoko. (Liputan6.com/Moch Harun Syah)

Liputan6.com, Jakarta - Camat Penjaringan, Jakarta Utara, Yani Wahyu Purwoko membantah memiliki senjata air soft gun dan menodongkannya kepada pamannya sendiri, Romli Haji Solo. Kabar soal meletusnya air soft gun itu juga dibantah camat yang baru menjabat sejak 2 Januari lalu itu.

Menurut dia, saat itu dia sangat lelah karena tidak pulang selama 3 hari. Ia mengaku baru pulang dari penertiban relokasi warga Waduk Pluit. Ia pulang ke rumah bersama sepupunya Halimeh.

Melihat sang Paman masih nongkrong hingga larut malam, Yani menyuruh Halimeh memanggil Romli. Selain kesal melihat sang paman nongkrong, Yani juga mengaku ada masalah keluarga.

"Saya lepas kontrol. Ketemu Ncing saya, kesel saya banting pintu mobil. Cuman 5 menit. Tanya sama yang bersangkutan, itu tidak benar. Saya 3 hari nggak pulang," kata Yani saat ditemui, Selasa (20/1/2015).

"Sudah damai juga, negor suruh pulang saja," tambah Yani tentang kejadian pada pukul 00.30 WIB pada Selasa dini hari, di Kampung Asem RT 6 RW 5 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat.

Sebelumnya, dikabarkan seorang oknum camat berinisial YN diduga mengancam salah seorang warganya RHS (50) dengan senjata air soft gun. Dia dikabarkan itu pun sempat meletuskan senjata tersebut hingga menarik perhatian warga lainnya.

Saksi Halim dan Tedi yang saat itu tengah berada di sekitar tempat kejadian mengatakan, sebelum ada suara tembakan, sempat terdengar adanya cekcok mulut antara YN dan RHS.

Halim mengaku memanggil RHS atas suruhan YN. Kemudian setelah bertemu YN, RHS menegur YN. Namun YN justru menghadapinya dingin dan meminta supaya RHS tidak banyak berbasa-basi sembari mengeluarkan air soft gun.

YN sempat mengancam akan menembak jika RHS tidak menjual tanahnya kepada dia. RHS kemudian bertanya tanah yang dimaksud oleh YN sambil menepiskan air soft gun tersebut. Namun senjata itu justru meletus ke bawah dan mengundang perhatian warga.

Karena warga berdatangan, YN yang masih marah akhirnya pergi dari TKP. Sementara RHS tetap tidak menanggapi YN. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya