Polisi Tegaskan Tak 'Main Mata' Tangani Kasus Outlander Maut

Sopir 'Outlander Maut' Christopher dinyatakan polisi negatif narkoba. Sebelumnya polisi mengonfirmasi si tersangka mengonsumsi narkoba LSD.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Jan 2015, 17:05 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2015, 17:05 WIB
Outlander Maut5
(Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil tes darah dan tes urine yang menyatakan sopir 'Outlander Maut' Christopher Daniel Sjarif negatif membuat sejumlah pihak bertanya-tanya. Sebab sebelumnya polisi dengan tegas menyebutkan Christopher mengonsumsi narkoba jenis LSD. Tak ayal ada beberapa pihak yang curiga ada 'main mata' antara polisi dengan tersangka.

Namun tudingan itu dibantah keras Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul. Martinus menjelaskan, penyidik sudah menjalankan tugas dengan benar sesuai dengan aturan yang ada. Perbedaan antara pernyataan dan hasil tes karena adanya beda data. Dia menegaskan tidak ada permainan antara polisi dan tersangka.

"Kami tidak ada pengalihan-pengalihan, kami bicara fakta. Saya garis bawahi bahwa tidak ada 86 (permainan)," tegas Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Dia menjelaskan, dalam proses penyelidikan, selain fakta-fakta yang ditemukan, setiap keterangan yang disampaikan oleh tersangka maupun saksi tetap harus diverifikasi secara scientific crime. Sehingga seluruh data yang terjadi tidak ada kesalahan.

"Kita lihat kejiwaannya, kita lihat psikologinya, kita lihat pemeriksaan metabolisme tubuhnya. Secara sosiometri bertanya kepada keluarganya, makannya kita menjadikan orangtuanya saksi, itu adalah teknik dan taktik kami dalam suatu proses, membuat fakta-fakta itu didukung benar oleh alat-alat secara scientific crime investigasi jadi itu penjelasan kami," jelas dia.

Menurut Martinus, uji keterangan yang dilakukan pihak kepolisian tentu terkait jeratan hukum yang akan disangkakan pada tersangka. Belum lagi, adanya berbagai pembelaan yang disampaikan dan dapat membuat tersangka lepas dari jeratan hukum.

"Kita menguji setiap keterangannya, kita uji dengan scientific crime investigasi. Dia mengaku supaya bahwa dia itu nanti akibatnya lepas hukuman itu kita antisipasi bahwa dia dalam keadaan sehat dengan dukungan urine dan darah yang negatif. Kalau dalam pemeriksaan itu bahwa dia menyatakan seperti itu ya itu yang kami sampaikan bahwa dia mengatakan apa itu yang kita uji secara scientific crime, selalu kita uji," imbuh dia.

Karena itu, sebelum hasil pemeriksaan laboratorium diketahui, data sebelumnya belum lengkap. Dan dengan keluarnya hasil tes ini, status Christopher semakin jelas.

"Makannya pada saat rilis mengatakan bahwa dia secara psikis dan pengakuan itu juga belum lengkap, selalu dalam statement saya kita masih menunggu dari BNN dan Puslabfor supaya secara pro yustisia supaya scientific crime investigasi ini atau alat bukti dari keterangan ahli ini mendukung setiap pernyataan-pernyataan dan keterangan yang bersangkutan," tandas Martinus.

Mobil 'Outlander maut' yang dikendarai Christopher menabrak sejumlah kendaraan di bawahnya hingga menewaskan empat orang pada 20 Januari 2015 lalu. Pria 22 tahun itu sebelumnya diduga tengah berada di bawah pengaruh narkoba jenis LSD saat mengemudi. (Riz/Yus)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya