PDIP: Kisruh KPK-Polri Tidak Menutup Kasus BLBI

Ketua DPP PDIP Paulo Hugo Hereira mengatakan, diungkitnya kasus BLBI lebih bertendensi politis.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Jan 2015, 07:40 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2015, 07:40 WIB
Massa Geruduk KPK, Tuntut Penuntasan Kasus BLBI
Sejumlah massa tampak menyerukan tuntutan-tuntutannya di depan gedung KPK, Jakarta, Selasa (26/8/14). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan menepis dugaan adanya kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri akan menutup kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), terkait pemberian Surat Keterangan Lunas (SKL).

Ketua DPP PDIP Paulo Hugo Hereira mengatakan, hal yang mengada-ngada jika masalah tersebut diungkit kembali.

"Itu spekulasi tak berdasar. Kami heran, kemana saja penegak hukum atau KPK. Kenapa BLBI lama diselesaikan? Tapi sekarang diungkit lagi," kata Pereira kepada di Cikini, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Menurut Pererira, diungkitnya kasus BLBI lebih bertendensi politis. Penegak hukum seperti KPK menggunakan momen tertentu yang dimanfaatkan oleh kepentingan politik.

"Dulu orang takut di PKI-kan, tapi sekarang takut di-tersangka-kan. Soalnya lembaga hukum jadi kepentingan politik. Bahaya kalau terjadi proses yang tidak transparan," kata dia.

Ketua KPK Abraham Samad akan mengungkap kasus BLBI, di mana nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut-sebut bakal diperiksa.

Sementara Plt Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyatakan, Abraham Samad pernah terlibat dalam pembicaraan dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut. Terutama pembicaraan Samad menjadi pedamping Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. (Rmn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya