UN Tak Jadi Patokan Kelulusan, Puluhan Siswa Sujud Syukur

Kebijakan Kementerian Pendidikan tidak menjadikan UN sebagai satu-satunya syarat kelulusan disambut suka cita para siswa.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jan 2015, 18:02 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2015, 18:02 WIB
Sujud-Syukur-UN
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Rencana pemerintah untuk menjadikan Ujian Nasional (UN) bukan satu-satunya syarat kelulusan disambut gembira para guru dan pelajar di Madrasah Baitul Hikmat Tasikmalaya, Jawa Barat. Para siswa langsung sujud syukur sebagai bentuk kegembiraan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (30/1/2015), sebagian pelajar mengaku bahwa UN kerap menjadi momok yang menakutkan. Karena keberhasilan belajar selama beberapa tahun hanya ditentukan dalam 3 hari saat UN.

Kebijakan ini sengaja dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar anak-anak bisa belajar dengan baik dan tidak berada di bawah rasa ketakutan.

Selama ini, UN memang kerap membuat siswa ketakutan. Bahkan tak sedikit sekolah yang mengadakan istigasah dan doa bersama khusus untuk menghadapi ujian penentu kelulusan sekolah itu.

Demi lulus ujian, sebagian siswa tak jarang mencotek. Bahkan sejumlah praktik kecurangan seperti beredarnya bocoran jawaban soal UN juga kerap muncul menjelang pelaksanaan ujian.

Nantinya kelulusan siswa akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah melalui nilai ujian akhir sekolah dan nilai rapor.

Tahun ini, siswa tingkat SMA dan sederajat akan menghadapi UN 2015 mulai tanggal 13 hingga 25 April. Sedangkan SMP dan sederajat akan mulai pada 4 hingga 7 Mei mendatang. Sementara UN tingkat SD akan diatur oleh masing-masing provinsi. (Nfs/Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya