Ahok: Lebih Baik Kehilangan Jabatan Daripada Rp 12 T Masuk APBD

Ahok mengaku sangat senang jika DPRD DKI menjalankan hak angket. Sehingga semua terbuka dan masyarakat dapat menilai mana yang benar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Feb 2015, 15:09 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2015, 15:09 WIB
Ahok
Ahok melakukan peninjauan ke Tanggul Kali Sunter (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan berhadapan dengan anggota DPRD DKI Jakarta dalam pembahasan hak angket APBD 2015. Ahok mengaku tidak gentar dan tak akan mundur serta tetap pada penggunaan e-budgeting.

"Saya sih lebih baik kehilangan jabatan saya daripada saya izinkan Rp 12,1 triliun masuk APBD," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (26/2/2015).

Ahok mengatakan, angka Rp 12,1 trilium itu sudah tidak masuk akal. Nilai itu masuk ke berbagai kegiatan di hampir semua dinas di Jakarta. Padahal, uang itu seharusnya bisa dimanfaatkan lebih maksimal untuk pembangunan di sektor lainnya.

"Yang jelas saya nggak mau mundur kalau Rp 12,1 triliun (masuk APBD) itu bagi saya keterlaluan. Kalau kita bangun rusun itu 60 ribu unit. Sayang, menurut saya gitu lho, daripada beli barang UPS lah, program software apa sekolah gitu, sedangkan 48% sekolah kita jelek," jelas Ahok.

Karena itu, Ahok mengaku sangat senang jika DPRD DKI benar-benar menjalankan hak angket. Sehingga semua dapat terbuka dan masyarakat dapat menilai mana yang benar.

"Justru saya berharap di angket, makin lama kan makin terbuka. Jadi bagus, makanya dorong angket aja, interpelasi juga bagus biar saya jawab, baguslah," tandas dia.

Hak angket sendiri merupakan hak yang dimiliki legislatif untuk melakukan penyelidikan tentang pelaksanaan suatu undang-undang oleh eksekutif terkait persoalan strategis dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Ado/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya