Liputan6.com, Jakarta - Seorang tersangka begal motor asal Lampung, Serbo alias Abu menceritakan awal dirinya bergabung dengan komplotan penjahat sadis di Ibukota. Sebelum terlibat dalam dunia begal, dia bekerja di sebuah pabrik di Kota Bogor, Jawa Barat.
Namun saat itu dia diberhentikan sepihak oleh perusahaannya. Maka Abu pun kembali ke kota kelahirannya di Way Kanan, Lampung Utara.
"Tahun 2013 saya bekerja di Bogor tapi dipecat. Setelah itu saya balik ke kampung," kata Abu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Pemuda 25 tahun itu mengaku kalut saat menjadi pengangguran di kampung. Apalagi ia sudah berkeluarga dan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya.
"Saya sudah beristri dan istri saya lagi hamil. Saya bingung mau berbuat apa," ujar Abu.
Dia lalu bertemu seorang teman di Jakarta, Tohir yang menawarkan pekerjaan. Namun pekerjaan itu justru menjadi begal. Tanpa pikir panjang, Abu langsung menerima tawaran itu dan bergabung menjadi begal motor sejak Desember 2014. Pada aksi pertamanya, dia berperan sebagai joki yang ditugasi menghalau kendaraan korban.
"Saya ditelepon Tohir. Tohir itu kepalanya. Dia bilang kurang orang untuk itu (begal), jadi saya ditawari. Saya langsung mau dan ke sini (Jakarta) lalu saya pertama jadi joki," tutur tahanan Polres Metro Tangerang Kota itu.
Dia menjelaskan, modus yang digunakan komplotan Tohir dengan mengaku sebagai debt collector sebuah perusahaan kredit motor. Para pelaku meminta korban yang diincar untuk mengeluarkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), setelah itu barulah korban dilukai.
"Jadi kalau sudah tahu motor mana yang mau disasar, saya pepet dan bilang dari debt collector. Saya minta tunjukan STNK setelah itu baru saya ambil motornya," jelas dia.
"Anggotanya 7 orang. Dibagi 2 tempat, kadang untuk ngambil mobil juga."
Selanjutnya: 2 Nyawa Melayang...
2 Nyawa Melayang
2 Nyawa Melayang
Dalam setiap aksi kejahatan, ia ditemani 2 atau 3 rekannya, dan sisanya diinstruksikan Tohir untuk merampok kendaraan lain. Sepanjang perjalannya sebagai begal motor, Abu sudah membunuh 2 orang.
"Sampai tertangkap, saya sudah melakukan itu (begal) pada motor 15 kali, dan mobil 3 kali. 2 Yang mati saya tusuk-tusuk sininya (sambil menunjuk ke arah rusuk)," papar dia.
Abu mengaku, dalam seminggu dia turun ke jalan sebanyak 2-3 kali. Setiap kali melakukan aksinya, dia mendapatkan jatah uang sebesar Rp 1-1,5 juta.
Serbo alias Abu adalah salah satu nama yang di Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Metro Tangerang Kota, karena diduga terlibat dalam pembunuhan sopir mobil sewaan di Tol Cipondoh, Tangerang Januari 2015 lalu. Bersama 1 temannya, ia melarikan diri ke kediaman orangtua istrinya di Lampung Utara.
Namun polisi berhasil melacak jejak Serbo. Dia diringkus bersama 1 temannya pada 3 Februari 2015 lalu. Pada saat penangkapan, polisi menembak mati teman Serbo saat mencoba melawan polisi.
"Ini pelaku perampokan dan pembunuhan yang di Tol Jakarta-Merak KM 10 Januari lalu. Modusnya, pelaku pura-pura sewa mobil. Lalu di tengah jalan tol pura-pura mau buang air kecil. Saat sopir tersebut memberhentikan mobil, pelaku menjalankan aksinya," papar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota AKPB Sutarmo di Mapolda Metro Jaya Jakarta. (Rmn)
Advertisement