Ahok: Saya Dengar Ada Sudin yang Main Anggaran

Ahok mendukung pemeriksaan 6 saksi, termasuk Alex dan Iip untuk kasus pengadaan UPS ini.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 05 Mar 2015, 10:26 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2015, 10:26 WIB
Temukan Dana Siluman, Ahok Lapor KPK
Ahok menjawab pertanyaan wartawan usai keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok untuk melaporkan temuan dana siluman di Pemerintah Provinsi DKI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memeriksa mantan kepala saksi sarana dan prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman serta mantan kepala seksi sarana dan prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Iip Saifuddin. Keduanya diperiksa sebagai saksi kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta, pada Rabu 4 Maret kemarin.

Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui mendapat informasi dugaan ada pihak di Suku Dinas Pendidikan yang bermain anggaran.

"Saya nggak tahu. Saya cuma dengar saja, ada Sudin yang main," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Ahok mengatakan, tak mengetahui siapa pihak yang melaporkan kasus pengadaan UPS di 49 sekolah di Jakarta yang anggarannya mencapai miliaran rupiah. Sebab, dia hanya melaporkan adanya dugaan dana 'siluman' dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Nggak tahu, aku nggak tahu. Saya juga nggak tahu siapa yang ngelapor itu," ucap Ahok.

Dia menegaskan, mendukung pemeriksaan 6 saksi termasuk Alex dan Iip untuk kasus pengadaan UPS ini. Alex dan Iip merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS pada 2014.

"Nggak apa-apa biar polisi saja yang periksa," ujar mantan bupati Belitung Timur itu.

Ahok menyoroti pengadaan UPS yang dianggarkan kembali dalam APBD DKI 2015 senilai Rp 6 miliar per unit untuk 49 sekolah di Jakarta. Pengadaan tersebut pernah dianggarkan dalam APBD 2014 senilai Rp 5,8 miliar.

Ahok menilai harga 1 unit UPS yang mencapai miliaran sangat fantastis. Terlebih perusahaan pemenang tendernya, setelah ditelusuri ternyata memiliki banyak kejanggalan. Ahok pun mencurigai ada permainan anggaran dalam pengadaan tersebut. (Sun/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya