Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya memeriksa mantan kepala saksi sarana dan prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman serta mantan kepala seksi sarana dan prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat Iip Saifuddin. Keduanya diperiksa sebagai saksi kasus pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) untuk sekolah-sekolah di DKI Jakarta, pada Rabu 4 Maret kemarin.
Menanggapi itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui mendapat informasi dugaan ada pihak di Suku Dinas Pendidikan yang bermain anggaran.
"Saya nggak tahu. Saya cuma dengar saja, ada Sudin yang main," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Ahok mengatakan, tak mengetahui siapa pihak yang melaporkan kasus pengadaan UPS di 49 sekolah di Jakarta yang anggarannya mencapai miliaran rupiah. Sebab, dia hanya melaporkan adanya dugaan dana 'siluman' dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Nggak tahu, aku nggak tahu. Saya juga nggak tahu siapa yang ngelapor itu," ucap Ahok.
Dia menegaskan, mendukung pemeriksaan 6 saksi termasuk Alex dan Iip untuk kasus pengadaan UPS ini. Alex dan Iip merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan UPS pada 2014.
"Nggak apa-apa biar polisi saja yang periksa," ujar mantan bupati Belitung Timur itu.
Ahok menyoroti pengadaan UPS yang dianggarkan kembali dalam APBD DKI 2015 senilai Rp 6 miliar per unit untuk 49 sekolah di Jakarta. Pengadaan tersebut pernah dianggarkan dalam APBD 2014 senilai Rp 5,8 miliar.
Ahok menilai harga 1 unit UPS yang mencapai miliaran sangat fantastis. Terlebih perusahaan pemenang tendernya, setelah ditelusuri ternyata memiliki banyak kejanggalan. Ahok pun mencurigai ada permainan anggaran dalam pengadaan tersebut. (Sun/Sss)
Ahok: Saya Dengar Ada Sudin yang Main Anggaran
Ahok mendukung pemeriksaan 6 saksi, termasuk Alex dan Iip untuk kasus pengadaan UPS ini.
diperbarui 05 Mar 2015, 10:26 WIBDiterbitkan 05 Mar 2015, 10:26 WIB
Ahok menjawab pertanyaan wartawan usai keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok untuk melaporkan temuan dana siluman di Pemerintah Provinsi DKI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Punya Harta Haram tapi Sudah Taubat, Bagaimana Cara Membersihkannya? Simak Kata Buya Yahya
Dalami Dugaan Pemukulan Sopir Taksir Online Oleh Oknum Polisi, 2 Orang Diperiksa Sebagai Saksi
Muncul Dugaan Pelanggaran Oleh Satu Paslon di Pilkada Kota Yogyakarta
Matt Groening Sosok di Balik Ramalan The Simpsons
Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Geopolitik dan Perekonomian Global
Kisah Santri Pura-Pura Mati karena Punya Banyak Utang, Ini Respons Tak Terduga KH Hasyim Asy'ari
4 Pemain Naturalisasi yang Beredar di BRI Liga 1 tapi Tak Terpakai Timnas Indonesia
Kemkomdigi di Tengah Sorotan Jeratan Judi Online
Disebut Batik Keraton, Begini Keunikan Batik Solo
Panaskan Tensi, Bintang Atlanta Hawks Ejek Suporter New York Knicks usai Menang di NBA
BSI Siap Turun Tangan di Program Makanan Bergizi Gratis
Erick Thohir dan Maruarat Sirait Usul Cicilan Rumah Diperpanjang jadi 30 Tahun