Liputan6.com, Cilacap - Menjelang eksekusi mati, perwakilan Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia mendatangi Lapas Besi, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, siang ini. Turut hadir pula kuasa hukum dari 2 terpidana mati asal Australia, duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Hal itu diungkapkan oleh konsultan hukum terpidana mati asal Spanyol, Raheem Agbaja Salami, Ursa Supit yang ingin berkunjung ke Nusakambangan. Ursa mengaku, tak bisa masuk ke dalam Lapas Besi Nusakambangan karena penuh antrean para penjenguk.
"Tadi saya sudah di seberang, di lapas. Tapi tidak bisa masuk ke dalam karena penuh. Di antaranya 2 konsuler Australia dan kuasa hukum Bali Nine," ujar Ursa di Dermaga Wijaya Pura, Tambakreja, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2015).
Pantauan Liputan6.com, sekitar pukul 11.10 WIB, memang terdapat 3 laki-laki warga negara asing yang memasuki Pos Penjagaan Dermaga Wijaya Pura. Tak lama kemudian 3 orang dengan pakaian rapi itu menyeberang ke Pulau Nusakambangan.
Namun, sebelum masuk ke pos penjagaan, ‎ketiganya kompak 'bungkam' saat ditanya dari pihak mana dan untuk keperluan apa datang ke Dermaga Wijaya Pura.
Selain mereka, ada juga Utomo Karim, kuasa hukum terpidana mati asal Spanyol, Raheem‎ Agbaja Salami yang sudah lebih dulu menyeberang ke Pulau Nusakambangan. Ditemani asistennya, Utomo hendak menemui kliennya tersebut di Lapas Besi.
‎"Saya coba masuk dulu ke dalam," kata Utomo.
Sementara, seorang wanita mengenakan kerudung motif bunga-bunga dan masker juga terlihat ‎memasuki pos penjagaan. Dari informasi yang dihimpun, wanita yang tidak diketahui namanya itu merupakan istri dari terpidana mati asal Nigeria, Sylvester Obiekwe Nwolise‎.
Dari 10 terpidana mati jilid II, hanya ‎Mary Jane Fiesta Veloso, warga Filipina yang belum dipindahkan ke Nusakambangan.
Sementara semua terpidana mati lainnya sudah berada di lapas di Pulau Nusakambangan. Termasuk 2 terpidana mati yang merupakan kelompok Bali Nine WN Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran serta terpidana mati ‎WN Cordoba, Raheem Agbaja Salami. Mereka ditempatkan di Lapas Besi.
Lalu ada pula terpidana mati WN Perancis Serge Areski Atlaoui, WN Brasil Rodrigo Gularte, dan WNI Zainal Abidin. Ketiganya mendekam di Lapas Pasir Putih.
‎Kemudian terpidana mati WN Nigeria Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa, WN Ghana Martin Anderson alias Belo, dan WN Nigeria Okwudili Oyatanze. Mereka ditempatkan di Lapas Batu. (Ndy)