Liputan6.com, Jakarta - Negara-negara maju melokalisasikan prostitusi. Alasannya untuk mencegah praktik prostitusi terselubung dan memudahkan pengawasan.
"‎Negara-negara maju menyediakan lokalisasi supaya gampang kontrol, termasuk gampang untuk membuat orang bertobat‎," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
‎Ahok mengibaratkan permasalahan ini seperti manusia dan kotoran. Manusia menjadi beradab karena tidak buang kotoran sembarangan, tapi membuangnya pada satu tempat khusus. Hal ini pula yang harusnya dilakukan untuk menangani masalah prostitusi terselubung.
"Makanya orang bikin toilet, bikin MCK, bikin WC supaya kamu tidak buang kotoran sembarangan. Di WC itu kotorannya sama, cuma karena di WC yang terlokalisasi, ini jadi beradab‎," ujar dia.
Mantan Bupati Belitung Timur itu paham, masyarakat DKI Jakarta tidak akan membiarkannya membuat lokalisasi prostitusi. ‎Meski begitu, Ahok menegaskan penolakan itu terjadi karena banyak masyarakat yang munafik.
"Kita ini semua munafik. Curi uang rakyat tidak dosa, main cewek diam-diam tidak dosa, tapi kalau prostitusi dilokalisasi, wah dosa besar. Judi itu dosa besar, tapi main golf taruhan tidak dosa," tutur dia.
Isu pembuatan lokalisasi mencuat setelah kasus pembunuhan Deudeuh Alfi Sahrin atau @tataa_chubby terungkap. Tapi, pembuatan lokalisasi masih ditentang sebagian pihak.
Deudeuh Alfi Sahrin ditemukan tewas di kamar kosnya Jalan Tebet Utara 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Sabtu 11 April malam. Dalam kondisi tanpa busana, mulut disumpal kaus kaki hitam dan lilitan kabel pada lehernya.
Saat olah TKP, polisi menemukan 2 alat kontrasepsi bekas pakai di kamar korban. Jenazah janda beranak satu ini dimakamkan pada Minggu 12 April 2015 siang di Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.
Pembunuh Deudeuh, Prio Santoso alias Rio ditangkap di rumahnya, kawasan Jonggol, Bogor pada pukul 03.30 dini hari tadi, Rabu 15 April 2015, tanpa perlawanan. Rio membunuh karena sakit hati disebut bau badan oleh Deudeuh. (Mut/Sss)
Ahok: Munafik, Main Cewek Diam-diam Tak Dosa Tapi Lokalisasi Dosa
Ahok mengibaratkan permasalahan prostitusi seperti manusia dan kotoran.
diperbarui 24 Apr 2015, 10:59 WIBDiterbitkan 24 Apr 2015, 10:59 WIB
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri sidang paripurna DPRD DKI Jakarta terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Kamis (23/4/2015). DPRD menilai kinerja pemda dan aparatnya pada tahun 2014 buruk. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 12 Januari 2025
Warga Karangrejek Resah, Dinkes Diminta segera Tangani Wabah Chikungunya
Cak Imin Prihatin Siswa SD di Medan Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP: Kita Carikan Solusi
Miftah Maulana Dituduh Playing Victim Usai Kembali Isi Pengajian, Memang Bagaimana Ciri-cirinya?
Deretan Nama Kampung di Kecamatan Kraton Yogyakarta yang Terinspirasi dari Nama Dalem Pangeran
Amal Tidak Menjamin Masuk Surga, Mengapa Harus Tetap Beribadah? Simak Jawabannya
Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Orangtua: Jaga Mental, Saya Akan Tarik dari Sekolah
Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam
Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak
Disanksi PTDH Karena Perkosa dan Paksa Pacarnya Aborsi, Bripda F Ternyata Bertugas Lagi
Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Pesisir Barat Lampung Terendam Banjir
Puasa Ayyamul Bidh Rajab: Jadwal Januari 2025, Niat dan Keutamaan Pahala Dobel