Pantau Kasus Polsek Limun, Kapolda Jambi Berkantor di Sarolangun

Sarnubi selaku orangtua dari salah satu warga yang ikut menyerahkan diri berharap insiden ini diselesaikan secara adat dan kekeluargaan.

oleh Bangun Santoso diperbarui 27 Apr 2015, 20:51 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2015, 20:51 WIB
Polsek Limun
5 Terduga pembakar kantor Polsek Limun Jambi menyerahkan diri. (Liputan6.com/Bangun Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Total sudah 50 orang warga Desa Pulau Aro, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi yang sudah menyerahkan diri. Hal ini terkait kasus pembakaran Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Limun dan rumah dinas Kapolsek Limun pada Sabtu pagi, 25 April 2015.
 
Proses penyerahan diri dimulai 5 orang warga pada pukul 01.30 WIB, Senin dini hari di Mapolres Sarolangun. Kemudian disusul 45 orang warga lainnya dengan diangkut menggunakan kendaraan truk. Dari pantauan di lapangan, sejumlah keluarga juga ikut mendampingi proses penyerahan diri tersebut.

"Kita akan proses seadil-adilnya," ujar Kapolda Jambi Brigjen Pol Bambang Sudarisman di Mapolres Sarolangun, Senin (27/4/2015).
 
Menurut Bambang, untuk menyelesaikan insiden tersebut, untuk sementara akan berkantor di Mapolres Sarolangun. "Saya akan pantau langsung, jika sudah selesai baru saya akan kembali ke Jambi," kata dia.
 
Sementara itu, terkait insiden penembakan terhadap Edwar (18), warga Desa Pulau Aro yang menjadi pemicu pembakaran Mapolsek Limun, Kapolda menyebutkan sudah memeriksa Kapolsek Limun serta 3 orang anggotanya.
 
"Kita lihat nanti, jika mereka terbukti bersalah akan kita tindak," tegas Bambang.
 
Penyelesaian Secara Adat
 
Sarnubi selaku orangtua dari salah satu warga Pulau Aro yang ikut menyerahkan diri di Mapolres Sarolangun berharap insiden pembakaran Mapolsek Limun diselesaikan secara adat dan kekeluargaan.

"Kami minta damai dan ini diselesaikan secara kekeluargaan," ujar Sarnubi di Mapolres Sarolangun.

Menurut dia, penyerahan diri oleh warga merupakan itikad baik untuk mengakhiri konflik. Untuk itu, dia berharap pihak kepolisian dapat menerima keinginan warga untuk berdamai.

Aksi massa yang berujung pembakaran Mapolsek Limun oleh massa dipicu meninggalnya Edwar, pemuda warga Pulau Aro, Kecamatan Pelawan, Sarolangun saat dirawat di RSUD Sarolangun. Ia menderita luka di kepala bagian belakang.

Edwar diketahui meninggal usai ditembak oleh aparat kepolisian di Limun saat digelar operasi narkoba di wilayah itu pada Jumat malam, 24 April 2015.

Kematian Edwar itu memicu ratusan warga Pulau Aro menggeruduk Mapolsek Limun hingga membakarnya bersama rumah dinas Kapolsek Limun. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya