PDIP Berharap Reshuffle Kabinet Bukan untuk Kepentingan Golongan

Ia juga mencermati hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan rakyat yang menunjukkan nilai buruk, khususnya di bidang ekonomi.

oleh Audrey Santoso diperbarui 09 Mei 2015, 13:53 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2015, 13:53 WIB
Kabinet Kerja Jokowi
Kabinet Kerja Jokowi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri mengatakan pihaknya terus mengamati dengan hati-hati wacana reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia berharap alasan Jokowi merombak kabinet sesuai dengan aspirasi rakyat, bukan demi kepentingan golongan.

"PDIP mencermati wacana reshuffle dengan sangat hati-hati. Tentu biasanya didorong oleh 2 hal. Pertama aspirasi publik, kedua bisa juga ditunggangi oleh kepentingan," ujar Rokhmin dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2015).

Ia juga mencermati hasil survei beberapa lembaga yang mengukur tingkat kepuasan rakyat terhadap Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla yang menunjukkan nilai buruk, khususnya di bidang ekonomi.

Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk memahami dan mengevaluasi dengan adil bahwa perekonomian Indonesia merosot tidak serta-merta karena kinerja Menteri Koordinator Perekonomian Sofyam Djalil yang buruk. Namun lebih dipengaruhi situasi ekonomi global yang sedang tidak stabil.

"Kami juga ingin rakyat semua menilai kinerja pemerintahan, misalnya kinerja ekonomi yang tidak memuaskan karena ekonomi global falling down. Yang menjadikan pemerintah tidak memungkinkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," terang Rokhmin.

Menteri Kelautan dan Perikanan pada era Megawati Soekarnoputri ini menambahkan, keberhasilan program pemerintah di bidang ekonomi membutuhkan proses dan mengimbau rakyat bersabar menunggu hasil kerja para menteri.

"Saya ingin rakyat adil melihat kinerja Menteri Koordinator Ekonomi kabinet ini. Karena kinerja pemerintah di bidang ekonomi memerlukan waktu," tandas Rokhmin. (Ado/Sss)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya