Belasan Mobil Pemadam Tak Kuasa Jinakkan Api Pasar Johar Semarang

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Hendrar prihadi menuturkan, api diduga berasal dari kios di sisi timur pasar legendaris tersebut.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 09 Mei 2015, 23:46 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2015, 23:46 WIB
Kebakaran pasar johar
Warga yang menonton kebakaran di Pasar Johar membuat petugas sulit memadamkan api. (Liputan6.com/Edhi Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Belasan mobil pemadam kebakaran milik pemerintah kota Semarang dikerahkan untuk mengendalikan api yang terus membakar Pasar Johar Semarang, Jawa Tengah. Namun para petugas belum mampu mengendalikan apalagi memadamkan api.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran kepada Walikota Semarang Hendrar prihadi, api diduga berasal dari kios di sisi timur pasar legendaris tersebut. Hal ini ditambahkan dengan kesaksian salah seorang warga, Teguh Tri Wahono.

Warga Kampung Cirebonan Kecil, Kelurahan Dadapsari, Semarang, menyatakan api diduga berasal dari salah satu kios yang berjualan pakaian anak-anak.

"Saat itu yang terlihat ada kepulan asap hitam yang pekat. Saya langsung berteriak dan mengajak warga sekitar untuk memadamkan api," kata Teguh kepada Liputan6.com di Semarang, Sabtu (9/5/2015) malam.

Sebagian warga langsung bertindak. Mereka menelepon polisi dan juga dinas pemadam kebakaran. Banyaknya warga yang hanya menonton, menyulitkan warga yang membantu pemadaman api.

"Ketika mobil pemadam dan polisi datang, api sudah terlihat menyala dan membesar. Sehingga sulit dikendalikan," ujar Teguh.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang menghadiri resepsi HUT ke-468 Kota Semarang langsung meninggalkan lokasi resepsi dan memimpin pemadaman. Lalu lintas di Jl KH Agus Salim itu ditutup.

"Untuk air insya Allah kami bisa mengambil dari sungai Berok. Mohon doanya saja agar api bisa segera diatasi," kata Hendrar kepada Liputan6.com.

Mengenai sebab kebakaran, dia mengaku belum dapat mengetahui secara pasti. Pihaknya meminta semua bersabar dan menyerahkan kejadian ini kepada aparat kepolisian untuk menyelidikinya.

"Saat ini mari fokus ke pemadaman dan penyelamatan aset pedagang," kata Hendrar. (Ali/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya