Liputan6.com, Jakarta - Tragedi aksi unjuk rasa besar-besaran mahasiswa pada Mei 1998 yang menuntut Presiden Soeharto kala itu turun jabatannya berubah menjadi kerusuhan yang memakan korban jiwa. 17 tahun telah berlalu, namun pengusutan tragedi tersebut hingga saat ini belum menemui titik terang.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sebenarnya pengusutan maksimal kasus tersebut sudah dilakukan pada setiap masa pemerintah setelah peristiwa itu terjadi.
"Ini kan kalau pemerintah dari pemerintah satu ke pemerintah berikutnya telah berusaha dengan baik," ujar pria yang kerap disapa JK itu di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/5/2015).
Maksimalnya pengusutan kasus ini, lanjut JK, dapat dilihat dari segala upaya yang dilakukan pemerintah sebelumnya dengan menggandeng pihak-pihak terkait hingga ke luar negeri. "Telah diusut, malah diperiksa sampai luar negeri. Jangan lupa dulu balistiknya sampai diperiksa ke Belanda. Jangan lupa di pengadilan dan DPR. Namun tentu dicapai belum memuaskan semua pihak," jelas dia.
JK mengakui, pengusutan kasus seperti ini terbilang tidak mudah. Bahkan, di negara lain pun banyak kasus-kasus serupa yang hingga saat ini belum terungkap. Padahal peristiwanya sudah berlangsung lebih lama dari tragedi Mei 1998.
"Jangan lupa ya kasus seperti ini bukan hanya di Indonesia, apa kurang hebatnya Amerika Serikat (AS) presidennya terbunuh sampai sekarang tidak tahu siapa yang bunuh. AS jelas-jelas ada yang tembak. Tentu kita sudah usaha keras dan selalu berusaha," tandas JK.
Tanggal 12 Mei 1998 tercatat dalam sejarah reformasi Indonesia sebagai tragedi Trisakti. Saat itu, 4 mahasiswa yang berupaya menumbangkan pemerintah Orde Baru tewas ditembak aparat.
Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie. Namun, sampai saat ini Tragedi Trisakti hanya mengadili sejumlah aparat Brimob yang masing-masing dihukum 34 bulan penjara. (Mvi/Mut)
JK: Pemerintah Telah Berusaha Usut Tragedi Mei 1998
JK mengakui, pengusutan kasus seperti ini terbilang tidak mudah.
diperbarui 12 Mei 2015, 15:42 WIBDiterbitkan 12 Mei 2015, 15:42 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Peran Vital Perusahaan Mid-Market dalam Ekosistem Bisnis Global
Hukum Ziarah Kubur Menurut UAH, Apa Hubungannya dengan Hari Jumat?
Lawan Kemiskinan, Kepala BP TASKIN Resmikan Rumah Produksi Gizi
Tahapan Krusial, Polda Riau Cek Kesiapan Polres Rohul Sukseskan Pilkada
Generasi Muda Indonesia Dukung Percepatan Transisi Energi di COP 29 Lewat Aksi Kolaboratif Desa Bumi dan SRE
Polisi Masih Buru Tiga Buronan Kasus Judi Online Komdigi
Jalani Evaluasi Tahap II, Penerapan Smart City di Banyuwangi Dapatkan Apresiasi
Shibuya Tokyo Pastikan Tidak Ada Pesta Malam Tahun Baru 2025 Usai Meniadakan Perayaan Halloween
Pemprov Sulbar Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Wilayah Pegunungan Mamasa
Daftar 10 Aset dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia, Ada Bitcoin
Fakta Menarik Film Barat The Godfather Coda di Vidio, Hadirkan Versi Terbaru dari Trilogi Sebelumnya
Infografis Debat Terakhir Pilkada Jakarta 2024 dan Jurus 3 Calon Gubernur