Respons Putri Sultan HB X Tentang Gelar Barunya

"Saya tetap hormat kepada beliau-beliau. Bagaimanapun beliau tetap om saya dan adik-adiknya bapak saya," ujar GKR Mangkubumi.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Mei 2015, 13:38 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 13:38 WIB
GKR Mangkubumi
GKR Mangkubumi

Liputan6.com, Yogyakarta - Menjadi sorotan publik atas gelarnya yang baru yakni Putri Mahkota, membuat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi seolah menjauh dari media. Meski bisa ditemui, namum bukan perkara gampang memancing putri yang sebelumnya bergelar GKR Pembayun itu untuk berbicara tentang gelar barunya tersebut.

Seperti saat ditemui di Kepatihan Keraton Yogya, Rabu (13/5/2015), GKR Mangkubumi lagi-lagi pelit bicara tentang gelar barunya dan konflik yang tengah melanda Keraton Yogya. "Oo enggak, enggak," ujarnya usai bertemu Sultan HB X yang tak lain adalah ayahnya.

GKR Mangkubumi yang aktif dalam kegiatan pramuka ini hanya memberi keterangan saat berada di Ndalem Wironegaran beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, menyerahkan semuanya kepada sang ayah, Sultan HB X. "Kalau mempersatukan itu kan kakaknya nggih ngarso dalem, ayah saya. Tapi kami tetap membutuhkan romo-romo untuk membantu kami uri-uri budaya," ujar GKR Mangkubumi yang berarti Putri Mahkota saat itu.

Berubahnya gelar GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi menjadi sorotan karena adik-adik Sultan HB X ternyata tak menyetujui hal itu. Mereka bahkan tak mau hadir di keraton saat Sultan HB X mengeluarkan Sabda Raja tentang pergantian gelar itu.

Perselisihan di keluarga keraton semakin terlihat setelah adik-adik Sultan yang bergelar pangeran, berbicara ke media tentang penolakan mereka dan mengumpulkan tokoh-tokoh di Kota Gudeg tersebut.
 
GKR Mangkubumi sendiri mengatakan, menghormati adik-adik ayahnya dan tetap menganggap mereka sebagai paman.

"Saya tetap hormat kepada beliau-beliau. Bagaimanapun beliau tetap om saya dan adik-adiknya bapak saya," ujar GKR Mangkubumi. (Sun/Mut)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya