Ruhut Sitompul: RUU Prostitusi Akan Mentah, Banyak yang Takut

Menurut Ruhut Sitompul, prostitusi itu memang sudah ada dari dulu, apalagi di kalangan pejabat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Mei 2015, 06:42 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2015, 06:42 WIB
Ruhut Sitompul_20140403
Menurut Ruhut Sitompul, prostitusi itu memang sudah ada dari dulu, apalagi di kalangan pejabat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Praktik prostitusi merambah ke dunia artis, bahkan disinyalir ada kalangan pejabat yang menggunakan jasa tersebut. Namun hingga saat ini hukum hanya bisa menjerat mucikari, sedangkan pengguna dan pekerja seks komersial atau PSK-nya belum dikenakan pasal pidana.

Terkait itu, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang juga pernah berkecimpung di dunia artis menyarankan adanya undang-undang yang memang betul-betul mengatur prostitusi, terutama pemberian hukumannya. Namun ia pesimistis karena ada yang merasa diuntungkan dengan prostitusi tersebut.

"Ya sekarang kan (hukuman itu) untuk mucikarinya saja, sedangkan pengguna dan pemberinya tidak dihukum. Sebagai bagian dari Baleg (Badan Legislasi DPR), memang ada rencana (pembentukan UU Prostitusi). Tapi nanti saya dibilang munafik," ucap Ruhut saat dihubungi, Sabtu (16/5/2015).

"Kita (DPR) maunya ada aturan itu, tapi banyak yang tidak mau hal tersebut ada. Kalau mau dicoba pasti akan mentah," sambung Ruhut.

Saat ditanya maksud dari akan mentah, anggota Komisi III DPR tersebut enggan menuding. Hanya saja, dia menduga sudah ada yang terjerumus menggunakan jasa esek-esek tersebut.

"(RUU Prostitusi akan mentah) karena pasti banyak yang takut dan munafik. Banyak kok yang terjerumus. Prostitusi itu memang sudah ada dari dulu, apalagi di kalangan pejabat," tutur dia.

Dia pun mengingatkan, sekalipun hukumnya belum ada, jika ada seorang pejabat ataupun anggota DPR yang memang terbukti menggunakan jasa prostitusi tersebut, harusnya dikenakan masalah etik dan dibawa ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD).

"Ini kan sekarang menjadi masalah etika. Kalau memang ada yang terbukti, apalagi anggota DPR bahwa saja ke MKD, biar diselesaikan di sana," pungkas Ruhut Sitompul.

Selanjutnya: Jangan Menjustifikasi...

Jangan Menjustifikasi...

Jangan Menjustifikasi

Ditangkapnya seorang mucikari yang membuat sejumlah artis 'menyambi' menjadi pekerja seks komersial, memang menyita perhatian. Terlebih saat dia mengakui bahwa pelanggan artis tersebut adalah kalangan pejabat.

Terkait hal tersebut, artis yang juga seorang anggota DPR Krisna Mukti angkat bicara. Dia pun mengingatkan agar para pesohor bisa mengontrol gaya hidup mereka, sehingga tidak bekerja paruh waktu menjadi seorang PSK.

Namun, politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengingatkan agar masyarakat tidak menjustifikasi seluruh artis bahwa mereka bisa 'dibeli'.

"Hanya artis-artis yang pragmatis dan nggak kuat iman aja yang jadi prostitusi (PSK). (Mereka berkelakuan seperti itu) gara-gara gaya hidup yang besar pasak dari tiang dan hedonis akut," ujar Krisna Mukti kepada Liputan6.com, Sabtu (16/5/2015).

Krisna menilai para artis yang tercebur dalam dunia prostitusi tersebut hanya memanfaatkan ketenaran semata. Peluang aji mumpung, lanjut Krisna, digunakan untuk mendongkrak mereka.

"Sebetulnya mereka-mereka yang bergerak di dunia prostitusi nggak terkenal-terkenal banget. Tapi mereka manfaatkan kemunculan di media sebagai promosi mereka," tutur Krisna.

Saat ditanya soal kalangan pejabat yang sering jadi pengguna jasa tersebut, Krisna enggan menanggapinya. Dia menegaskan harus benar menunggu bukti dulu baru bisa melakukan sesuatu kepada pejabat tersebut.

Krisna menambahkan, dalam konteks tersebut, DPR tetap menolak bagi siapa pun yang memang menghalalkan prostitusi. Dia pun menyarankan agar nantinya ada undang-undang yang jelas agar praktik prostitusi bisa dihilangkan, serta baik pelaku maupun penggunanya bisa dikenai hukuman.

"DPR jelas menentang praktek prostitusi tersebut baik penyedianya maupun pelakunya. Karena itu perlu dibuat atau direvisi undang-undangnya agar praktik prostitusi itu bisa ditekan penyebarannya," pungkas Krisna Mukti.

Polisi sebelumnya menguak tabir sisi gelap dunia keartisan saat menangkap basah mucikari bernama Robby Abbas (RA) alias Obbie di sebuah lobi hotel mewah kawasan Jakarta Selatan, Jumat 8 Mei. Polisi juga mengamankan artis AA yang kedapatan melayani pria hidung belang di salah satu kamar hotel tersebut.

Dari pengakuan Obbie, AA dibanderol dengan harga Rp 80 juta sekali berhubungan badan. Lelaki itu pun mengaku kepada polisi bahwa ia memiliki 200 pekerja seks dari kalangan dunia hiburan (artis PSK) yang dapat dijajakan kepada pria hidung belang. (Ans)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya