Sudah Tutup Sejak 2007, Lokalisasi Saritem di Bandung Tetap Buka

Terbukti, ada 400 rumah warga yang dijadikan tempat prostitusi di Lokalisasi Saritem, Bandung, Jawa Barat.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Mei 2015, 08:13 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2015, 08:13 WIB
Resahkan Warga, Lokalisasi 'Koljem' di Jakut Terancam Dibongkar
Israk mengatakan, guna membantu pemberantasan PSK di Koljem, pihaknya akan menertibkan bangunan liar di lokali tersebut.

Liputan6.com, Bandung - Ratusan perempuan pekerja seks komersial (PSK) tak berkutik saat aparat kepolisian Polrestabes Bandung menggelar razia lokalisasi Saritem di kawasan Gardujati, Bandung, Jawa Barat, Rabu malam 20 Mei 2015.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (21/5/2015), setelah didata, para PSK itu kemudian dibawa ke Mapolrestabes Bandung untuk dimintai keterangan. Selain menahan ratusan PSK, polisi juga menangkap beberapa lelaki yang diduga sebagai mucikari.

Razia itu digelar karena warga resah dengan aktivitas lokalisasi di Saritem yang tetap beroperasi meski telah resmi ditutup sejak 2007 oleh Pemerintah Kota Bandung. Terbukti, ada 400 rumah warga yang dijadikan tempat prostitusi.

"Penghasilan per bulannya tidak tentu, antara Rp 5 juta sampai Rp 6 juta," ungkap salah seorang PSK saat ditanya.

"Situasi sekarang ini bahwa Saritem ini sudah perintah dari Pemda untuk ditutup. Tetapi ternyata kami cek ke lapangan masih buka. Dan bukanya tidak tanggung-tanggung, hampir 400 rumah yang masih digunakan untuk tempat-tempat prostitusi," ucap Kapolretabes Bandung Kombes Pol Yoyol.

Dalam razia itu, polisi mengamankan 200 PSK dan akan diberikan penyuluhan serta pembinaan agar tidak melakukan pekerjaan serupa. (Vra/Ado)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya