Liputan6.com, Banda Aceh - Pemerintah setuju menampung ribuan pengungsi Rohingya dalam kurun waktu 1 tahun. Namun demikian, kedaulatan negara akan tetap dipertahankan dalam menangani masuknya imigran dari Myanmar dan Bangladesh itu.
"Tidak boleh dari luar seenaknya masuk, namun demikian ada sebagian warga Rohingya yang sudah masuk wilayah kita, kita harus memberikan perlakuan sebagai mana yang diinginkan UNHCR, sebagai kebijakan luar negeri," ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat mengunjungi Kodam Iskandar Muda, Aceh Kamis (21/5/2015)
Moeldoko mengatakan, TNI juga akan melakukan tindakan search and rescue terhadap pengungsi Rohingya yang terkatung katung di laut, sebagai bentuk tindakan kemanusian.
"Apabila kita temukan di laut kita, terkatung katung akan kita bantu. Tapi kalau mereka terlihat belum masuk ke wilayah kita, kita juga akan bantu, tapi dilarang masuk ke wilayah kita. Ini antara membantu dan mempertahankan kedaulatan negara kita," kata dia.
Moeldoko menjelaskan, pihak TNI akan selaras dengan kebijakan yang menampung pengungsi Rohingya di Indonesia. Meskipun ia menekankan, tetap menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari imigran gelap.
Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap terkait masalah pengungsi Rohingya. Dipastikan ribuan pengungsi tersebut akan ditampung di Tanah Air dalam waktu 1 tahun.
"Kita setuju selama 1 tahun menanganinya," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu 20 Mei 2015. "Maka aspek kemanusiaan kita harus menjamin kalau dia mendapatkan kesulitan, ya ditampung diberi makan," imbuh dia.
Meski demikian, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan butuh peran aktif dunia internasional untuk membantu para pengungsi yang berasal dari Myanmar dan Bangladesh itu. Termasuk juga dalam soal pendanaan.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, bantuan tersebut dibutuhkan sebagai bukti komitmen negara di dunia atas masalah Rohingya. (Mvi/Ein)
Panglima TNI: Bila Temukan Rohingya di Laut, Kita Bantu
Moeldoko menjelaskan, pihak TNI akan selaras dengan kebijakan yang menampung pengungsi Rohingya di Indonesia.
Diperbarui 21 Mei 2015, 18:40 WIBDiterbitkan 21 Mei 2015, 18:40 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat ditanya awak media saat apel gelar pasukan pengamanan KAA di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (15/4/2015). KAA ke-60 akan berlangsung pada 18-24 April 2015 di Jakarta dan Bandung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hukum Berjabat Tangan dengan Bukan Mahram saat Momen Idul Fitri 2025, Simak Kata Habib Novel
Live Stream Liga Inggris: Nottingham Forest vs Manchester United di Vidio
Perbandingan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 13 4G dan Redmi Note 13 5G, Pilih Mana?
Cara Mengolah Sisa Opor Ayam Lebaran, Jadi Hidangan Baru yang Lezat
Keutamaan Puasa Syawal dan Pahala yang Dijanjikan Allah SWT
Libur Lebaran, Kemenko Polkam Tinjau Keamanan Destinasi Wisata
Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 10 Orang di Suriah
Indonesia Kembali Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Myanmar
Puasa Syawal atau Puasa Qadha, Mana yang Harus Didahulukan Dikerjakan?
10 Hari Mudik Lebaran 2025, 1,7 Juta Mobil Tinggalkan Jabotabek Via Tol
Maxime Bouttier Lamar Luna Maya dengan Cincin Berlian Penuh Makna, Harganya Ratusan Juta Rupiah
Rahasia Membersihkan Wajah untuk Kulit Sensitif agar Bebas Iritasi dan Kemerahan