Liputan6.com, Jakarta - Dengan menutupi wajah dan identitasnya, 2 korban malapraktik dokter kecantikan gadungan JS datang ke Polres Jakarta Selatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (22/5/205), wajah mereka kini memerah, bernanah, dan merugi uang hingga Rp 20 juta. 3 Korban lainnya saat ini bahkan tengah menjalani perawatan di rumah sakit dengan berbagai komplikasi.
"Wah ini tidak bisa dimaafkan lagi karena kalau memang dia dokter, dia tahu bisa disuntikkan ke wajah atau tidak. Untuk pengobatan ini sudah habis kurang lebih Rp 20 juta," ucap korban malapraktik JS yang tak mau disebutkan namanya.
Advertisement
Para korban malapraktik JS ada yang bermasalah dengan payudara, menderita hepatitis, ginjal bocor, radang hati, pembengkakan di wajah, hingga alat vital bernanah.
"Memang ada korban lain, diduga termasuk dari pengakuan korban-korban yang sudah kita periksa. Mereka juga yakin banyak korban lain selain mereka," ucap Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Audie Latuheru.
Menurut ahli kecantikan, bahan maupun alat yang digunakan JS tidak dipakai di dunia kecantikan. Bahkan alat yang digunakan juga tidak steril. Efek yang ditimbulkan dalam jangka waktu 3 bulan, pasien dapat berpotensi terjangkit berbagai penyakit seperti hepatitis C, kanker hati, kerusakan ginjal, pengerasan pada beberapa bagian wajah, bahkan alat kelamin.
"Melihat bahan bakunya, kita tadi sempat, kemarin sempat melihat bahwa itu sama sekali tidak kita gunakan di dunia kecantikan. Apalagi kita tahu dibelinya di bahan-bahan kimia," ucap Ketua Perhimpunan Dokter Estetik Dokter Janet.
Sebelumnya, dokter kecantikan gadungan tersebut ditangkap di sebuah toilet mal di kawasan Semanggi pada Senin 18 Mei lalu. Saat ditangkap, polisi mengamankan barang bukti berupa alat suntik dan cairan silikon. (Vra/Ado)