Liputan6.com, Makassar - Sebanyak 23 ekor tukik atau anak penyu dilepaskan di Pulau Cangke Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan pada hari ini, Sabtu (23/5/2015). Pelepasan tersebut sebagai bagian dari peringatan Hari Penyu Sedunia yang jatuh pada 23 Mei.
Kapolres Pangkep AKBP Hidayat mengatakan, acara peringatan Hari Penyu Sedunia di Pangkep dirangkaikan dengan pelepasan seekor penyu yang telah melewati tahap rehabilitasi karena mengalami sakit usai terkena jaring di Pulau Camba Cambang, Kabupaten Pangkep.
"Selain itu rangkaian acara lainnya yakni ada sebuah penandatanganan 'declaration of stop destructive fishing' di Pulau Camba Cambang," kata Hidayat.
Hidayat mengatakan, hal ini sebagai upaya awal yang dilakukan jajaran Polres Pangkep dalam memperoleh legitimasi dari semua pihak selama 30 hari melaksanakan pola pendekatan terhadap kebiasaan buruk para nelayan yang tidak mempedulikan lingkungan.
Dia mengatakan, selain pelepasan penyu dan tukik, juga ada kegiatan sosial lainnya di antaranya penyerahan bantuan kepada Penjaga Pulau dan Perairan Cangke yang bernama Daeng Abu. Daeng Abu merupakan seorang penyandang tunanetra dan menderita penyakit kusta. Ia hidup bersama dengan istrinya yang juga mengalami nasib sama.
"Pemberian bantuan itu akan dilakukan usai pelepasan penyu dan tukik," ucap Hidayat.
Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid Batara mengajak seluruh lapisan masyarakat dan partisipan lain turut andil pada peringatan tersebut agar dapat memahami bagaimana pentingnya menjaga satwa laut dengan baik tidak sebaliknya. Apalagi penyu merupakan satwa langka dan terancam akan punah.
"Alat transportasi 17 kapal penyeberangan telah kami sediakan sebelumnya untuk mengangkut seluruh teman-teman dan masyarakat yang ingin ikut dalam peringatan Hari Penyu Sedunia ini. Kita berangkat dari Pelabuhan Maccini Baji," kata Hamid Batara. (Mvi/Ein)
Advertisement