Pimpinan KPK yang Baru Dilarang Keras Punya Ambisi Politik

"Bukan negarawan honorer. Kadang-kadang negarawan, kadang-kadang tidak,"

oleh Oscar Ferri diperbarui 30 Mei 2015, 13:16 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2015, 13:16 WIB
Fadli Zon
Fadli Zon (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah membentuk Panitia Seleksi ‎Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK. ‎Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid IV yang nanti dipilih harus bersih dari ambisi-ambisi politik.

"Harus tidak punya lagi ambisi politik. Harus punya pengabdian," ujar Fadli Zon dalam diskusi 'Duh..! KPK' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/5/2015).

Tidak cuma itu, Pansel juga harus bisa menyaring orang-orang yang punya integritas dan memiliki jiwa kenegarawanan. Kata Fadli Zon, pimpinan KPK harus bukan yang sekadar negarawan honorer.

"Bukan negarawan honorer. Kadang-kadang negarawan, kadang-kadang tidak," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.‎

"Bukan ingin cari status," ucap Wakil Ketua umum Partai Gerindra ini.

Fadli mengatakan, sistem penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah saatnya dievaluasi. Terutama terhada‎p KPK yang para pimpinannya harus lepas dari kepentingan masing-masing.

"Bukan ingin cari status. Di dalam membuat undang-undang, memang ada semangat zaman. Semangat zaman sekarang berubah. Kita ingin institusi betul-betul ada government yang baik," kata Fadli.‎ (Mvi/Ein)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya