Ahok Ajak Metromini Ikut Kopaja Gabung Transjakarta

Menurut Ahok, sistem kuota sudah tidak efektif lagi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jun 2015, 01:28 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2015, 01:28 WIB
Ahok Transjakarta Busway
Ahok Transjakarta Busway (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Kopaja sudah memutuskan bergabung dengan PT Transjakarta. Kini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, secara terbuka mengajak Metromini bergabung.

"Metromini saya lagi tawarin nih, mau pindah partai nggak? Pasti mau perorangan," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Ahok meminta Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, agar mengizinkan Metromini yang mau menggunakan kuota, bergabung dengan Kopaja. Sedangkan, sistem kuota seharusnya sudah tidak diberlakukan.

"Saya sudah bilang ke Dishub izinkan Metromini beli bus baru, gabung ke Kopaja, termasuk taksi kita kan pakai kuota. Kopaja sekian, Metromini sekian. Sekarang kita kanibal saja, jatah kamu dipindahkan," jelas Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, sistem kuota sudah tidak efektif lagi. Misalnya, banyak taksi berkualitas tidak bisa menambah kuota, tapi taksi lainnya tidak punya biaya untuk menambah armada.

"Izin taksi ini banyak yang ngaco. Banyak taksi abal-abal nggak bisa nambah beli baru, sementara taksi yang bagus dia mau nambah tapi kuotanya habis. Harusnya cabut dong kasih kepada itu tadi. Kamu ada 2 saya kasih 2, ada 3 saya kasih 3. Enggak ada enggak saya kasih, emangnya komunis bagi rata, jadi yang kerja yang dapat," pungkas Ahok.

Sopir Kopaja Baru Bersertifikat

Sopir kendaraan umum kini jadi sorotan, baik angkot hingga bus Transjakarta. Pemprov DKI Jakarta ingin semua sopir angkutan umum atau angkot di Jakarta bersertifikat.

Kopaja sebagai operator angkutan umum memang baru bergabung dengan PT Transjakarta. Karena itu, ke depan sopir Kopaja nantinya harus memiliki sertifikat.

"Kita kerja sama dengan lembaga sertifikasi pengemudi LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan)," kata Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Balaikota, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Kosasih menjelaskan, sertifikasi ini dirasa sangat penting bagi kelangsungan angkutan umum di Jakarta. Tak bisa dipungkiri, banyak kecelakaan yang melibatkan angkutan umum tidak bisa lepas dari kelalaian sopir.

Kosasih memastikan proses seleksi sertifikasi itu berjalan dengan ketat. Para sopir akan mengemudikan 200 armada Kopaja baru 1 bulan ke depan. "Kita sudah mulai kok sertifikasinya," pungkas Kosasih. (Rmn/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya