Ahok Bakal Hapus Bus Sekolah

"Modus manjain orang miskin dengan bus sekolah. Kalau mau nolong orang miskin, suruh dia naik bus gratis dong," cetus Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Jun 2015, 14:58 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 14:58 WIB
Bus Sekolah
Bus Sekolah (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana menghapus bus sekolah yang kini masih beroperasi. Penghapusan bus akan dilakukan bertahap seiring terpenuhinya kebutuhan bus sebagai angkutan umum.

"Bus sekolah saya mau hilangkan. Tinggal nanti pelajar naik bus itu enggak usah bayar lagi, tinggal tempel (Kartu Jakarta Pintar/KJP)," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (24/6/2015).

Menurut Ahok, adanya bus sekolah hanya membuang anggaran saja. Terlebih unit pelaksana teknis (UPT) bus sekolah tidak bekerja secara maksimal.

"Kenapa enggak pelajar dibikin jadi kayak zaman dulu, naik bus biasa tapi enggak bayar. Dulu waktu saya sekolah, kita mesti ke Lapangan Banteng beli karcis bus. Nah sekarang sudah pakai sistem rupiah per kilometer, kita mah enggak usah apa-apa subsidi ‎saja, asal dia tunjukin KJP enggak usah bayar," jelas Ahok.

Penghapusan ini mulai dilakukan tahun depan setelah jumlah bus angkutan umum dirasa cukup. Penghapusan itu juga dilakukan untuk mengurangi UPT yang dinilai hanya membebani anggaran tapi tidak memuaskan secara pelayanan.

"Bus sekolah itu membuat orang miskin juga enggak naik bus itu. Karena bus sekolah itu enggak menjangkau semua. Bus sekolah dipakai kapan? Enggak tentu. Jadi biaya terlalu mahal, modus manjain orang miskin dengan bus sekolah. Kalau mau nolong orang miskin, suruh dia naik bus gratis dong," cetus Ahok.

Bus-bus yang sudah tidak digunakan setelah penghapusan bus sekolah nantinya akan dialihkan ke tempat lain. "Gampang, itu bisa kita hibahin untuk kasih ke pegawai juga boleh. Untuk anak-anak PKK juga boleh," pungkas Ahok. (Ali/Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya