Dugaan 2 Pilot Indonesia Gabung ISIS Masih Didalami Polri

Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso berjanji akan secepatnya mengungkap dugaan kasus 2 pilot Indonesia gabung ISIS.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Jul 2015, 22:53 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 22:53 WIB
Boko Haram Resmi Gabung ISIS
Militan ISIS. (BBC)

Liputan6.com, Jakarta - Dugaan 2 pilot Indonesia membelot ke ISIS ternyata menjadi perhatian Polri. Meski masih dugaan, kepolisian menyatakan akan menyelidiki kebeneran kasus ini.

"Soal 2 pilot itu masih didalami, sedang diselidiki, karena itu harus secepatnya diungkap," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/7/2015).

"Nantilah, saya belum bisa simpulkan saat ini," sambung pria yang akrab disapa Buwas ini.

Kepolisian Australia atau Australian Federal Police (AFP) dalam dokumennya mengatakan, ada 2 pilot Indonesia yang diduga membelot ke ISIS dan kemungkinan mengancam kepentingan internasional. Demikian dikutip dari Sydney Morning Herald baru-baru ini.

Dokumen milik AFP tersebut bocor dan disebarkan secara online. Menurut dokumen tersebut, seorang pilot di antaranya melakukan perjalanan ke Australia--di antara tugas terbangnya ke luar negeri--, dan berfoto di depan Opera House. Lalu, potret tersebut diposting di Facebook-nya Agustus tahun lalu.

Pilot kedua dilaporkan adalah mantan pilot Air Asia Indonesia yang menikah dengan pramugari dari perusahaan yang sama. Ia diklaim tinggal di Raqqa, timur Suriah. Dalam dokumen tersebut, dikatakan, dia mem-posting gambar-gambar saat ISIS melakukan eksekusi dan pemenggalan.

Kedua pilot tersebut belakangan diketahui berinisial RA dan TH. Namun, nama terakhir mengeluarkan bantahan. Lewat akun Facebook-nya, TH menolak dikaitkan dengan ISIS.

TH juga menyesalkan tidak adanya konfirmasi kepada dirinya saat berita tersebut diturunkan. Selain itu, ia mempertanyakan keabsahan dari analisis dokumen tersebut. "Apakah dengan hanya memberikan 'like' pada status sesorang menjadikan kita serupa dengan mereka?" kata dia. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya