Liputan6.com, Jakarta - Hampir 3.000 butir amunisi tak dilengkapi surat izin, disita Satuan Intelkam Polres Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Peluru itu disita dari tangan seorang karyawan perusahaan kargo bernama Sumadi, Senin 24 Agustus 2015.
Kepada polisi, Sumadi mengaku peluru itu berada di tangannya setelah diperintahkan anggota protokol Kodam XVII Cendrawasih Papua, Komaruddin alias Komeng, untuk mengirimkan ribuan butir peluru aktif tersebut ke Jayapura, Papua.
Dalam paket tersebut tertulis penerima paket anggota Polda Papua Barat Aiptu Tri.
"Awalnya anggota unit Kamneg (Keamanan Negara) Mabes Polri Aiptu Yuli dan Brigadir Agung akan mengirim amunisi milik Bank BNI. Lalu mereka lihat saudara M Sumadi sedang packing amunisi untuk dikirim ke Jayapura," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Agung, terang Iqbal, menanyakan dokumen terkait amunisi tersebut kepada Sumadi. Tapi Sumadi gagal menunjukkannya. Sumadi pun akhirnya digiring oleh Agung dan Yuli ke Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk dimintai keterangan.
Belakangan anggota protokol Kodam Cendrawasih yang disebut-sebut sebagai pemesan, datang ke Mapolres Bandara Soekarno-Hatta untuk menjelaskan peruntukan amunisi senjata api itu.
"Komeng alias Komarudin di ruang Satuan Intelkam menjelaskan bahwa pengiriman amunisi tersebut atas permintaan anggota Timsus Separatis di Jayapura Brigadir Ibnu," kata Iqbal.
Kini, ujar Iqbal, amunisi tersebut telah diserahterimakan dari Satuan Intelkam Polres Bandara Soekarno-Hatta ke Unit Senjata Api dan Bahan Peledak (Sendak) Polda Metro Jaya. Pihak Polda pun berkoordinasi dengan TNI dan Mabes Polri mendalami keabsahan pengiriman amunisi tersebut.
"Dir Intelkam Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Asisten Intel Kodam Jaya dan Mabes Polri untuk mendalami hal ini," tutup Iqbal. (Sun/Ado)
3.000 Butir Peluru Aktif Siap Kirim ke Papua Disita Polisi
Dalam paket tersebut tertulis penerima paket anggota Polda Papua Barat Aiptu Tri.
diperbarui 25 Agu 2015, 20:03 WIBDiterbitkan 25 Agu 2015, 20:03 WIB
Barang bukti sejumlah peluru diperlihatkan di Polda Sulteng, Palu, Selasa (26/5/2015). Dua orang dari kelompok sipil bersenjata tewas, sementara dua anggota Polisi terluka. (Liputan6.com/Dio Pratama)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa itu NPWP: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuatnya
Subsidi Beralih ke BLT, Harga BBM Tetap Naik?
Tren Kesehatan yang Perlu Diperhatikan di 2025, Pola Hidup Sehat Jadi Prioritas
Megawati Singgung Tagline Indonesia Emas: Kita Itu Namanya Indonesia Raya
Liverpool dan Manchester City Tertarik, Bayern Munchen Tetapkan Harga Segini untuk Leroy Sane
Apa Itu Fee: Pengertian, Jenis, dan Perannya dalam Keuangan
Libur Panjang Januari 2025 ke Luar Negeri? Permudah Transaksi dengan Debit BRI Multicurrency dan BRImo!
Sergio Conceicao Terapkan Aturan Ketat untuk Ubah Kebiasaan Pemain Milan
Rencana Impor Sapi untuk MBG, PKB: Pemerintah Harus Fokus Pemberdayaan Peternak Lokal
Samudra Apa yang Paling Besar: Mengenal 5 Samudra Terluas di Dunia
Perbedaan Robusta dan Arabika: Panduan Lengkap untuk Pecinta Kopi
Kemlu RI Tarik Dubes dari Nigeria Imbas Tuduhan Pelecehan Seksual