Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan akan mengganti ratusan pejabatnya atau 'cuci gudang'. Pelantikan pejabat ini berlangsung pukul Jumat 4 September 2015 pukul 15.00 WIB.
Kabar itu menyita perhatian pecinta Liputan6.com sepanjang Jumat 4 September 2015. Selain itu, informasi lainnya datang dari mutasi Kabareskrim Komjen Budi Waseso.
Baca Juga
Berikut 5 berita paling hits yang dihimpun Liputan6.com, Sabtu (5/9/2015):
Advertisement
1. Ahok 'Cuci Gudang' Pejabat DKI
Ratusan pejabat DKI akan diganti oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Pelantikan pejabat ini berlangsung pada Jumat 4 September 2015 pukul 15.00 WIB.
"Iya jadi nanti pukul 15.00 WIB," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Kala itu, Ahok enggan menyebut siapa saja yang akan hilang dari peredaran atau distafkan. Ahok hanya menyebut jumlahnya bisa ratusan. Ia menyebut penggantian besar-besaran itu sebagai 'cuci gudang'.
2. Buwas: Keppres Saya Jadi Kepala BNN Sudah Diteken Presiden
Kabareskrim Komjen Budi Waseso dimutasi sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Jabatannya di Bareskrim digantikan oleh Komjen Anang Iskandar.
Budi Waseso yang akrab disapa Buwas ini membenarkan pergeseran posisi di tubuh kepolisian tersebut.
"Secara lisan saya sudah disampaikan oleh Pak Kapolri, bahwa Keppres saya menjadi Kepala BNN sudah ditanda-tangani oleh Presiden dan sudah diserahkan kepada Kapolri," kata Budi Waseso kepada Liputan6.com, Jumat (4/9/2015).
Buwas mengatakan, belum tahu Keppres pergantiannya ditandatangani pada hari apa. Sebab, informasi yang diterimanya masih sebatas lisan.
Profil Buwas
3. Komjen Buwas, dari Ngojek hingga Jadi Kabareskrim dan Kepala BNN
Komjen Pol Budi Waseso resmi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Sang jenderal yang sempat melahirkan sejumlah kontroversi itu bertukar jabatan dengan Komjen Pol Anang Iskandar sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pria yang karib disapa Buwas itu menyandang posisi Kabareskrim sejak 19 Januari 2015 menggantikan Komjen Pol Suhardi Alius. Sebelum menduduki posisi Kabareskrim Polri, Buwas menjabat sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri. Tak lama setelahnya, pada Februari 2015, dia naik pangkat menjadi komisaris jenderal polisi alias jenderal bintang 3.
4. Pesawat Lion Air Kembali Lagi ke Aceh
Akibat kabut asap tebal, Pesawat Lion Air dari Banda Aceh gagal mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Maskapai dengan nomor penerbangan JT 397 terpaksa kembali ke Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat (4/9/2015) pagi.
Pesawat yang berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda pada pukul 06.00 WIB tadi, direncanakan akan menempuh perjalanan, Banda Aceh - Medan - Jakarta. Namun, setelah menempuh penerbangan sekitar 1 jam, pesawat tidak bisa mendarat dan berputar-putar di atas bandara Kualanamu sekira 30 menit, hingga kembali lagi ke Bandara Sultan Iskandar Muda.
Seorang penumpang, Nurjannnah Husien mengatakan, dari udara terlihat asap tebal menyelimuti Bandara Kualanamu. Awak kabin melaporkan pesawat tidak bisa mendarat di Kualanamu.
Pesawat kemudian dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau namun di sana juga tidak bisa landing karena padatnya aktivitas bandara.
Advertisement
Telegram Kapolri
5. Ini Surat Telegram Kapolri 'Copot' Buwas
Tak lama tersiar kabar bahwa Kabareskrim Komjen Budi Waseso dimutasi sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), beredar foto Surat Telegram dari Kapolri berisi nama-nama anggota yang akan diberhentikan dan diangkat jabatannya di lingkungan Polri.
Dalam surat tersebut, tertulis Komjen Pol Budi Waseso yang akrab disapa Buwas itu berada pada urutan pertama orang yang dimutasi oleh Kapolri. Tertera dalam Surat Telegram (ST) dengan nomor ST/1847/IX/2015 yang diterima dari sumber di kepolisian, Jumat (4/9/2015).
"Komjen Pol Drs Budi Waseso NRP 60020780 Kabareskrim Polri dimutasikan sebagai Pati Bareskrim Polri (penugasan sebagai kepala BNN)," demikian isi tulisan dalam telegram yang diterima Liputan6.com.
Sementara itu, pada urutan kedua tertulis sang pengganti Buwas yakni Anang Iskandar.
"Komjen Pol Drs Anang Iskandar SH MH NRP 58050953 Pati Yanma Polri (penugasan sebagai kepala BNN) diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabareskrim Polri," demikian petikan isi telegram tersebut.
Telegram tersebut ditembuskan Menko Polhukam, Menkumham, Kepala BIN, Gubernur Lemhanas, Kepala BNN, dan Kepala Bakamla.
(Ali/Nda)