Sakit Parah di Taiwan, TKI Sugiayem Akhirnya Pulang ke Indonesia

Pemerintah RI memulangkan Sugiayem (36) yang sakit parah dan dirawat di rumah sakit Taiwan lebih dari dua bulan.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Sep 2015, 18:14 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 18:14 WIB
Sakit Parah di Taiwan, TKI Sugiayem Akhirnya Pulang ke Indonesia
Pemerintah RI memulangkan Sugiayem (36) yang sakit parah dan dirawat di rumah sakit Taiwan lebih dari dua bulan.

Liputan6.com, Jakarta Sugiayem (36 tahun), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi, yang selama dua bulan terakhir sakit parah dan dirawat di rumah sakit Tao Yuan, Taiwan telah pulang ke tanah air dan melanjutkan perawatan di RSUD Banyuwangi, Jawa Timur.

"Sesuai dengan permintaan TKI dan keluarganya, pemerintah RI telah memulangkan Sugiayem ke tanah air. Ini adalah salah satu bentuk pelayanan dan perlindungan negara bagi TKI yang bekerja di luar negeri, “ kata Direktur Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) Kemnaker Soes Hindharno di Jakarta pada Rabu (16/9).

Soes Hindharno yang melakukan penjemputan langsung di Bandara Juanda, Jawa Timur, mengatakan bahwa Sugiayem diantar menggunakan pesawat Eva Air, nomor penerbangan BR231 yang berangkat dari Taoyuan Airport, Selasa malam pukul 18:30 dan tiba di Bandar Udara Juanda Surabaya pukul 22:35 WIB.

“Pemulangan TKI ini dapat dilakukan setelah semua prosedur kepulangan terpenuhi. Kita juga mempertimbangkan aspek medis dan menunggu kondisi kesehatannya stabil agar kepulangannya bisa berjalan dengan baik, “ kata Soes seusai melakukan penjemputan langsung di Bandara Juanda, Jawa Timur semalam

Terkait kondisi korban, pihak airlines membuatkan ruangan khusus yang setara dengan 9 penumpang pesawat serta didampingi 1 orang dokter, 2 orang perawat, beserta Kabid. Ketenagakerjaan KDEI Taipei Devriel Sogia Raflis dengan biaya yang ditanggung Kementerian Ketenagakerjaan RI.

“Kita bersyukur proses kepulangan Sugiayem semalam kemarin  dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga Sugiayem dapat bertemu dengan keluarganya meskipun kondisinya masih dalam keadaan sakit dan perlu perawatan lanjutan," kata Soes.

Setelah mendarat, TKI Sugiayem melanjutkan perjalanan menuju kampung halamannya. Namun denganpertimbangan dan saran dari dokter dan perawat
yang mendampinginya maka Sugiayem  langsung dirawat secara intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Blambangan Banyuwangi untuk menjalani perawatan lanjutan.

“Kita berharap kondisi  Sugiayem dapat terus membaik selama perawatan di tanah air. Keberadaaan sanak keluarganya yang telah menanti kedatangannya
diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatannya,” kata Soes.

Selain Soes, turut hadir dalam penjemputan TKI Sugiayem antara lain perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, BP3TKI, Dinas Ketenagakerjaan Jawa Timur dan perwakilan keluarga TKI.

Sugiayem Mengalami Sakit di Bagian Kepala

Sugiayem (36), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Karangdoro, KecamatanTegalsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa

Berdasarkan informasi, pada tanggal 29 Mei 2015, TKI  atas nama Sugiayem yang lahir pada 20 Juni 1979 telah datang ke KDEI Taipei untuk konsultasi kelengkapan dokumen untuk kepulangan ke Indonesia.

Dikarenakan status TKI adalah kaburan dan paspor TKI masih aktif, maka disarankan agar TKI segera melapor ke Imigrasi setempat untuk mengurus prosedur lapor diri, membayar denda serta menyiapkan biaya tiket kepulangan ke Indonesia.

Namun tanggal 3 Juni 2015, KDEI Taipei menerima informasi bahwa TKI masuk ke rumah sakit dan dirawat di rumah sakit sejak 1 Juni 2015. Setelah
melalui beberapa pemeriksaan, ditemukan adanya penyumbatan pada pembuluh darah di bagian otak yang mengakibatkan TKI mengalami kesulitan dalam berbicara dan melakukan aktifitas sehari-hari.

Dari keteranganpihak dokter diketahui bahwa, TKI harus menjalani beberapa pemeriksaan terkait penyumbatan yang terdapat di bagian pembuluh darah otak. Diduga di bagian otak TKI terdapat 3 (tiga) gumpalan yang masih belum diketahui apakah gumpalan itu berupa tumor atau lainnva

Selama perawatan pihak pemerintah terus mengawal dan memantau  perkembangan medis yang bersangkutan. Saat melakukan komunikasi dengan TKI diketahui bahwa pihak keluarga  berharap TKI dapat seqera kembali ke Indonesia untuk melakukan pengobatan lebih lanjut di tanah air.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya