Teks Khutbah Jumat Terakhir April 2025: 4 Ciri Suami Istri Calon Penghuni Surga

Materi khutbah ini membahas tentang empat ciri utama yang menjadi tanda bahwa pasangan suami istri tergolong calon penghuni surga. Sebuah pengingat berharga bagi setiap muslim agar menjadikan pernikahan sebagai bentuk ibadah dan sarana meraih ridha Allah.

oleh Putry Damayanty Diperbarui 24 Apr 2025, 14:30 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 14:30 WIB
Ilustrasi pasangan muslim, suami istri
Ilustrasi pasangan muslim, suami istri. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Mempunyai pasangan yang mampu membimbing kita untuk mencapai kehidupan yang berkah di dunia dan akhirat adalah salah satu nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah SWT.

Sebagaimana tujuan dari pernikahan itu sendiri bukan hanya sekadar menciptakan kebahagiaan dunia, melainkan bagaimana untuk meraih ridha Allah dan menjadi penghuni surga bersama.

Namun, tentu tidak semua pasangan dengan mudah untuk masuk ke dalam surganya Allah. Dalam khutbah kali ini, kita akan mengulas tentang empat hal yang menjadi pertanda bahwa pasangan suami istri termasuk dalam golongan calon penghuni surga.

Oleh sebab itu, khutbah ini hadir sebagai pengingat dan bahan renungan, apakah kita sudah menjadi suami atau istri yang benar-benar mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat kelak?

Berikut ini merupakan teks khutbah Jumat yang dinukil dari laman asamuslim.id dan materi disusun oleh Dr. Derysmono, Lc., M.A. selaku CEO adaustadzh.com, Sekum PP HDMI, Direktur Ma’had Aly Raudhotul Qur’an Azzam Sako, yang sekiranya relevan disampaikan pada Jumat terakhir April 2025 ini.

Semoga bermanfaat!

 

Khutbah I

الْحَمْدُ لله، الْحَمْدُ اللهِ الَّذِي أَرْسَلَ نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِأَنْوَاعِ امْتِنَانِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا صلى الله عليه وسلم الَّذِي جَعَلَهُ اللهُ خَيْرَ خَلْقِهِ. اَللَّهُمَّ فَصَلّ وَسَلّمْ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ أَشْرَفِ عِبَادِهِ. أما بعد: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ، أَوْصِيْنِيْ نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ  

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Alhamdulillah Allah telah memberikan apa yang kita butuhkan bahkan yang kita tidak minta pun Allah berikan, begitu Maha Rahman dan Rahim-Nya Allah kepada makhluk-Nya, maka marilah kita bersyukur dengan apa yang Allah berikan, semoga kita menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur.

Sholawat dan salam kepada Rasulullah shalallahu Alaihi Wasallam, Muhammad ibn Abdillah baik kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Khotib berwasiat kepada diri khotib dan kepada hadirin marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan, yang dalam hakikatnya, ketakwaan menjadi gaya hidup, pola pikir dan tujuan kita. Sehinga ketakwaan terwujud dalam perkataan, tindakan dan pikiran. 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Izinkan khatib menyampaikan khutbah pada kesempatan ini, yaitu : “Empat Tanda Suami Istri Calon Penghuni Jannah (Surga)”. 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Dalam Al-Qur’an Allah SWT ceritakan ada pasangan-pasangan (suami istri) yang Allah kumpulan bersama di surga-Nya, sebagaimana firman-Nya

جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ وَذُرِّيَّٰتِهِمْ

 “(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” [QS. Ar-Ra‘du: 23] 

Dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan seorang suami akan dikumpulkan bersama istirinya,

“Allah menghimpunkan mereka bersama kekasih-kekasih mereka di dalam surga, yaitu bapak-bapak mereka, keluarga mereka, dan anak-anak mereka yang layak untuk masuk surga dari kalangan kaum mukmin, agar hati mereka senang. Sehingga dalam hal ini Allah mengangkat derajat orang yang berkedudukan rendah ke tingkat kedudukan yang tinggi sebagai anugerah dari-Nya dan kebajikan-Nya, tanpa mengurangi derajat ketinggian seseorang dari kedudukannya. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Allah SWT”. 

Dalam firman-Nya: 

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُ ريَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُ ريَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ

مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين 

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka.” [QS. Ath-Thur: 21], hingga akhir ayat. 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Lalu apa saja tanda-tanda bahwa ada pasangan yang akan dimasukkan ke surga-Nya Allah SWT?

Pertama : Suami dan istri yang sama-sama beriman, sholeh dan sholeha kepada Allah SWT

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُ ريَّاتِهِم 

“(yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.” [QS. Ar-Ra‘du: 23] 

Bahkan Allah sebutkan bagaimana kedudukan pasangan yang saleh dan solihah mendapatkan keutamaan yang luar biasa di surga Allah 

Allah SWT berfirman,

هُمْ وَأَزْوَاجُهُمْ فِي ظِلاَ ل

“Mereka bersama dengan istri-istri mereka dibawah naungan (surga).” [QS. Yasin: 56]

Maka sebagai seorang suami dan istri hendaknya saling menasehati dalam ketakwaan dan kesabaran, saling tolong menolong dalam kebaikan. 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.

Allah Azza wa Jalla berfirman: 

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ 

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya” [QS. Al-Mâidah: 2] 

 

Lanjutan Khutbah Pertama

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Kedua : Suami dan istri yang saling mencintai, dan menyayangi karena Allah SWT

Dalam hadis Rasulullah SAW, 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ...... ، وَرَجُلَانِ تَحَابًا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: ….. (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,…..” [HR. Bukhari dan Muslim] 

Seorang suami yang mencintai istrinya karena Allah SWT, begitu pula sebaliknya akan dimasukkan oleh Allah dalam golongan orang-orang yang akan mendapatkan perlindungan, orang yang mendapatkan perlindungan artinya dia tidak akan masuk neraka-Nya Allah.

Begitu besar keutamaan orang yang saling mencintai karena Allah, Allah berjanji akan melindungi mereka, Allah akan angkat derajat mereka. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW, dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman:

اَلْمُتَحَابُّوْنَ فِي جَلاَلِي، لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُوْرٍ يَغْبِطُهُمُ النَّبِيُّوْنَ وَالشُّهَدَا ء

“Orang yang saling mencintai berada dalam lindungan-Ku; diberikan bagi mereka mimbar-mimbar dari cahaya yang dicita-citakan oleh para Nabi dan syuhada‘ (orang-orang yang mati syahid)”

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala

Ketiga : Suami dan istri yang menjaga sholat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan menjaga diri dari yang haram

Dalam hadis Rasulullah SAW, 

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَارَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلالَ وَحَرَّمْتُ الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: وَاللهِ لا أَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ شَيْئًا. رواه مسلم. 

“Dari Abu ‘Abdillah Jabir bin ‘Abdillah Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku; mengerjakan salat-salat wajib (lima waktu), puasa Ramadan, aku menghalalkan apa yang halal (ini maksudnya, dalam penjelasan Imam Muslim, adalah; aku akan mengerjakannya dengan meyakini kehalalannya), dan aku mengharamkan apa yang haram (ini maksudnya, aku menjauhinya), serta aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun selain itu, apakah aku akan masuk jannah?” Beliau menjawab:”Ya.” Dia berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun.” [HR. Muslim]. 

Dalam hadis ini dijelaskan bahwa seandainya seorang muslim melakukan salat lima waktu dan juga mengerjakan yang wajib dan meniggalkan yang haram, niscaya Allah swt akan masukkan dia ke dalam surga-Nya.

Bahkan seorang istri akan masuk surga dari pintu mana saja dari surga tersebut saat dia memenuhi syarat berikut ini:

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bertutur,

“ إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ

زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَ يِ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ ”

“Jika seorang wanita menunaikan salat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. [HR. Ahmad] 

Jemaah yang dirahmati Allah Ta’ala.

Keempat : Suami dan istri yang saling mendoakan agar masuk surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلِ

“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, ‘Dan bagimu juga kebaikan yang sama.’” [HR. Muslim] 

Dalam riwayat lainnya, 

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَة عِ نْدَ رَأْسِهِ مَلَك مُوَكَّل كُلَّمَا دَعَا

لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, ‘Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” 

Seorang suami hendaknya mendoakan istrinya agar masuk surga Allah, rida terhadap istri akan menghantarkannya kepada ampunan dan kasih sayang Allah, begitu pula istri hendaknya mendoakan suami, sebagai suami yang senantiasa didoakan istrinya akan mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT.

Bagitu banyak tanda-tanda lainnya yang tidak kami sebutkan, tapi setidaknya empat hal ini dapat kita laksanakan dalam kehidupan kita dan semoga kita yang hadir saat ini menjadi calon-calon surga dan Jannah-Nya Allah SWT, beritu juga keluarga, orangtua kita dan orang-orang yang kita kasihi.

بارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِالآياتِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ تَعَالَى جَوَادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيمٌ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلَى رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمْ تَسْلِيْمًا كِثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوالله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرِ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَى بِمَلَا ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلَّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى انْبِيائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَةِ المُقرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرٍ وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ الْيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءُ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ أَلْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ . عِبَادَ اللَّهِ ! إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبِيَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرْ

Saksikan Video Pilihan ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya