Wakil PM Malaysia Sambangi Menteri Luhut untuk Membahas Asap

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu dilakukan di dalam kantornya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Sep 2015, 15:51 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2015, 15:51 WIB
Luhut Pandjaitan
Luhut Pandjaitan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi. Pertemuan tertutup itu membicarakan sejumlah hal.

Zahid mengungkapkan dalam pertemuan itu, pihaknya membicarakan masalah bencana asap yang melanda Indonesia. Pemerintah Jokowi-JK dinilai telah berkomitmen mengatasi bencana tersebut.

"Kita bicarakan jerebu (kabut) dan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah Indonesia untuk mengatasi secara long term planning dan ada beberapa pendetilan yang akan dibuat oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab dalam soal itu," ujar Zahid di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (18/9/2015).

Dampak kabut asap tersebut paling banyak dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya warga di Sumatera dan Kalimantan. Bahkan daerah Riau telah menetapkan wilayahnya dengan status darurat kabut asap lantaran standar kualitas udara di sejumlah daerah itu terus memburuk hingga mencapai tingkat berbahaya. 

"Saya katakan pada beliau (Wakil PM Malaysia) bahwa yang jadi korban paling pertama adalah rakyat Indonesia. Tingkat pencemarannya sudah sampai 1.000 kalau dari PSA. Beliau pun menceritakan, Malaysia baru 120 PSA, jadi kita yang pertama jadi korban. Korbannya di sana baru sepersepuluh korban yang ada di Indonesia," kata Menko Polhukam Luhut Pandjaitan

Meski demikian, Pemerintah Indonesia berjanji segera menyelesaikan kabut asap tersebut. Pihaknya akan menindak tegas para pembakar hutan.

"Kita harus ambil strong action, Pemerintah Malaysia tadi juga saya info kepada beliau, Indonesia akan mengambil tindakan keras dan sedang dalam proses memberikan tindakan hukum kepada orang yang membakar," pungkas Luhut.

Bahas Ekonomi

 

Bahas Ekonomi

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi juga menyatakan, pihaknya membicarakan persoalan ekonomi dan hal yang berkaitan dengan sosial. Seperti para TKI yang tak berizin.

"Termasuk legalisasi pekerja-pekerja Indonesia yang tanpa izin yang bisa pulang dan diberi dokumen," ujar Zahid.

Dalam pertemuan itu, masalah perbatasan dibahas terutama yang berkaitan dengan Flight Information Region (FIR).

FIR merupakan wilayah ruang udara tertentu yang menyediakan layanan informasi penerbangan dan layanan peringatan (ALRS). Sejumlah FIR melintasi ruang udara beberapa negara.

"Kita juga membahas soal-soal yang berkaitan dengan persepadanan perbatasan. Ini akan diselesaikan dengan cara uang (pajak atau fee dari FIR)," jelas dia.

Menurut dia, hal ini merupakan langkah baik bagi kedua negara, yang saling bertetangga. Dia pun memuji Luhut yang menyambut baik kehadirannya.

"Saya rasa ini chemestry yang baik antarkedua negara. dan juga saya senang sekali karena chemestry dengan Pak Luhut baik. Saya pikir permasalahan-permasalahan yang belum terungkai dapat terselesaikan dengan adanya hubungan yang baik ini," pungkas Zahid. (Ali/Yus)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya