Arsul PPP: Adnan Buyung Membela Jenderal Sampai Pedagang Asongan

Buyung memiliki kontribusi besar dalam memperjuangan hak asasi manusia (HAM).

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Sep 2015, 12:21 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 12:21 WIB
Adnan Buyung Beberkan Keinginan Anas Urbaningrum
Adnan Buyung Nasution berjalan keluar dari rumah tahanan KPK, Jakarta, Jumat (6/3/2015). Adnan mengungkapkan kliennya Anas Urbaningrum akan melakukan kasasi ke Mahkamah Agung atas vonis yang diterimanya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pengacara senior Adnan Buyung Nasution menghembuskan napas terakhirnya pada usia 81 tahun. Dia meninggal di ruang ICCU Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta, pada Rabu (23/9/2015) pukul 10.14 WIB.‎

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan, almarhum Adnan Buyung adalah salah satu tokoh Indonesia yang tidak membeda-bedakan orang.

"Bang Buyung adalah tokoh yang luar biasa. Almarhum adalah pribadi yang humble dan ramah kepada semua orang, tidak memberikan perlakuan yang berbeda ketika disapa tokoh penting atau orang biasa," tutur Arsul saat dihubungi, di Jakarta.

"Saya merasakan kehangatan almarhum sejak menjadi asisten pembela umum di Jakarta pada pertengahan 1980-an sampai dengan Senin malam kemarin ketika saya menjenguknya di RSPI," tambah dia.

Politisi PPP ini menuturkan, Buyung memiliki kontribusi besar dalam memperjuangan hak asasi manusia (HAM). Segala kelompok masyarakat pernah dibela Buyung. Mulai dari orang biasa, berpangkat jenderal, hingga penganut ajaran Islam garis keras.

"‎Ia membela dari yang berpangkat Jenderal seperti Wiranto sampai dengan pedagang asongan di Terminal Pulogadung dan Kalideres pada pertengahan yang dikejar Sudomo pada pertengahan 1980-an," tutur dia.

Arsul mengatakan, Buyung membela segala kelompok masyarakat. Dari mereka yang beridiologi komunis sampai Islam garis keras seperti Abu Bakar Ba'asyir. (Mvi/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya