Ahok: Kalau Wilayah Kumuh, Akan Tetap Kebakaran

Ahok menawarkan warga Jakarta agar tanahnya dibeli pemerintah.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 28 Sep 2015, 09:09 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 09:09 WIB
Gaya Ahok Usai Bertemu Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran yang menghanguskan puluhan hingga ratusan rumah kembali terjadi di Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Kebakaran dinilai akan terus terjadi selama warganya bersikeras tinggal di daerah yang kumuh dan tidak memenuhi syarat izin mendirikan bangunan (IMB).

"Pasti akan kebakaran terus kalau begitu. Enggak ada IMB, gunakan standar listrik yang tidak sesuai SNI. Kamu pakai kapasitas melebihi, ya pasti terbakar," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Untuk itu, Ahok menawarkan pada warga tanahnya dibeli pemerintah. Warga akan mendapat 1,5 kali dari lahan yang dimiliki berupa unit rumah susun bila memiliki sertifikat; sedangkan yang tidak memiliki sertifikat mendapat 1,2 kali.

Hanya saja, warga belum menentukan pilihan karena menganggap semua keputusan ada di tangan ketua RT setempat. Ahok pun heran dengan pandangan warga semacam ini.

"Enggak bisa dong. Nasib kamu kok, biarin saja kebakar, kan konyol," tambah Ahok.

Meski kebakaran terus terjadi, Ahok mengklaim angka kebakaran di Jakarta terus menurun dibanding tahun lalu.

"Tapi juga harus kita akui, semenjak kita penyuluhan-penyuluhan lewat kecamatan kelurahan, kebakaran berkurang banyak. Dulu ribuan kebakaran setahun. Ini masih ngomong ratusan. Kita sudah berusaha tekan," tandas Ahok.

Ratusan rumah di Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, terbakar pada Sabtu (26/9/2015). Sebanyak 36 mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat diterjunkan untuk menangani kebakaran yang dilaporkan terjadi sejak pukul 18.00 WIB itu. Padatnya bangunan di lokasi kebakaran menyebabkan kobaran api sulit dipadamkan.

Kebakaran dan mes karyawan di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, juga terbakar pada Sabtu, 26 September. (Mvi/Mut/Sar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya