Gubernur Aceh: Ada Pihak yang Tak Senang Jika Aceh Damai

Insiden pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil disebut Gubernur Zaini sebagai ulah penyusup yang tidak menginginkan Aceh kondusif.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Okt 2015, 15:03 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2015, 15:03 WIB
Gubernur Aceh Zaini Abdullah
Gubernur Aceh Zaini Abdullah (Antara/Rahmad)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menduga aktor utama pembakaran rumah ibadah di Aceh Singkil pada Selasa, 13 Oktober lalu, adalah penyusup yang tak suka dengan kondisi damai di wilayah Serambi Mekah.

"Pasti ada penyusup. Aceh sekarang sudah kondusif situasinya. Banyak pihak yang tak suka dengan kondisi ini. Tapi kita harapkan tak demikianlah," kata Zaini di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Zaini juga mengatakan, awal mula permasalahan izin rumah‎ ibadah itu sudah terjadi sejak 1979 dan terus pasang surut hingga kejadian kemarin.

Menurut dia, sebelumnya juga ada kesepakatan di Aceh yang menyatakan, rumah ibadah nonmuslim yang tak memiliki izin harus dirobohkan.

‎"Jumlahnya ada 10 rumah ibadah, sebenarnya 17, tapi yang 7 itu menunggu izin untuk pendiriannya. Yang ada izin hanya 1 gereja dan 4 rumah ibadah kecil yang tersebar di Kabupaten Singkil," tutur Zaini.

Bila rumah ibadah nonmuslim dibongkar, Zaini menuturkan akan memberikan kompensasi. ‎Selain itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah menginstruksikan Menteri Agama untuk datang ke Aceh dan mengatasi situasi di sana agar kondusif.

"Beliau (JK) juga telah memanggil Menteri Agama dan Menteri Agama akan datang ke Aceh tanggal 23 -24 Oktober ke Singkil," tandas Zaini.

Insiden Aceh Singkil telah memakan 1 korban jiwa dan sebuah rumah ibadah dibakar. Kejadian ini berawal dari niat sejumlah ormas yang ingin menutup 10 rumah ibadah tak berizin.

Pemerintah setempat sudah menetapkan untuk melakukan penertiban pada 19 Oktober. Namun, beberapa kelompok tidak sabar dan pecahlah kejadian yang tak diinginkan itu. (Dms/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya