Liputan6.com, Jakarta - Bentrokan antarwarga di Aceh Singkil pada Selasa 13 Oktober lalu, diduga akibat pembongkaran rumah ibadah. Wakil Presiden Jusuf Kalla buka suara terkait peristiwa tersebut.
Pria yang akrab disapa JK itu mengatakan, bentrok tersebut tidak akan terjadi, apabila masyarakat sabar menunggu proses penertiban rumah ibadah yang tidak memiliki izin.
"Ini ‎soal kesabaran, semua setuju pada 19 Oktober harus ada penyelesaian. Tapi rupanya beberapa kelompok ada yang tidak sabar dan terjadi itu," kata JK dalam wawancara khusus 'Setahun Jokowi-JK' bersama Liputan6.com dan Liputan 6 SCTV di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Minggu 18 Oktober 2015.
Menurut JK, kasus di Aceh Singkil tidak berbeda dengan kasus yang terjadi di Tolikara, Papua. Belajar dari 2 kasus tersebut, pemerintah sadar pentingnya peraturan pembangunan rumah ibadah di sebuah daerah.
"‎Bahwa penting peraturan rumah ibadah di mana pun harus dilaksanakan dengan baik dan efektif, tapi tetap jalankan pemahaman toleransi dan saling hargai,"‎ ujar pria yang pernah mendamaikan konflik berdarah di Ambon, Poso, dan Aceh itu.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, mengenai toleransi antarumat beragama, RI termasuk negara yang paling toleran. Terkait toleransi tersebut, JK merinci terdapat 800 ribu masjid dan 60 ribu gereja yang tersebar di seluruh daerah.
JK menilai, kasus yang terjadi di Aceh Singkil sebagai riak-riak kecil yang pernah terjadi. "‎Bukan hanya terjadi sekarang, dulu juga, tapi bisa kita atasi. Kita dibandingkan banyak negara jauh lebih ringan," tutur dia.
‎Suami Mufidah Kalla ini menegaskan, kasus di Aceh Singkil tidak akan menjadi hambatan bagi negara untuk melangkah.
‎"Ada kasus 1 ya cuma kecil. Tapi betapa pun kecil, harus dihindari. Secara umum ini kejadian yang harus diselesaikan, tapi bukan halangan bangsa ke masa depan," tandas JK.
Dalam peristiwa Aceh Singkil, sebuah rumah ibadah dibakar, 1 orang meninggal dunia karena tertembak dan 4 lainnya luka-luka. Kejadian ini berawal dari niat sejumlah ormas yang ingin menutup 10 rumah ibadah tak berizin.
Pemerintah setempat sudah menetapkan untuk melakukan penertiban pada 19 Oktober. Namun, beberapa kelompok tidak sabar sehingga terjadi bentrokan. (Rmn/Sss)*
Setahun Jokowi-JK, Konflik Tolikara-Aceh Singkil Butuh Kesabaran
Toleransi umat beragama menjadi sorotan dalam setahun Jokowi-JK.
diperbarui 20 Okt 2015, 08:15 WIBDiterbitkan 20 Okt 2015, 08:15 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pramono Anung Borong Lima Lukisan Karya Pelukis Disabilitas: Mereka Bakal Jadi Seniman Hebat
Cek di Sini, 5 Alasan Donald Trump Bisa Menang Pilpres AS 2024
Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word untuk Skripsi, Makalah, dan Dokumen Lainnya
Menkomdigi Sebut Akan Prioritaskan Kampanye Program Makan Bergizi Gratis
Frank Lampard Berpeluang Melatih di Liga Italia Serie A
Konsolidasi di Lumajang, Sekjen PDIP Ingatkan Rakyat Pilih Pemimpin Berprestasi Seperti Risma
Antusiasme Tinggi Peserta Latte Art Competition di Jakarta Coffee Week 2024
Buya Yahya Wanti-Wanti, Poligami kalau Caranya Begini Bisa Masuk Neraka!
Kembali Diterpa Cedera di Al Hilal, Neymar: Seperti Kram
Survei Litbang Kompas: Strong Voter RK-Suswono 67,1%, Dharma-Kun 65,1%, Pramono-Rano 68,1%
5 Alasan Kamala Harris Bisa Memenangkan Pilpres AS 2024
Top 3 Berita Hari Ini: Klarifikasi Andre Rosiade Picu Ramainya Seruan Boikot Rumah Makan Padang Berlisensi IKM