Fadli Zon: Kabinet Kerja Belum Memuaskan, Mesti Reshuffle

Fadli Zon menilai, mestinya Jokowi melakukan reshuffle kabinet jilid II sesegera mungkin.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 07 Nov 2015, 13:12 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2015, 13:12 WIB
20151107-Reshuffle Datang, Parpol Tegang-Jakarta
Wakil Ketum Partai Gerindra Fadli Zon menjadi pembicara pada diskusi 'Reshuffle Datang, Parpol Tegang' di Jakarta, Sabtu (7/11). Diskusi itu membahas isu perombakan kedua Kabinet Kerja dalam keterkaitannya dengan parpol. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai komposisi menteri di Kabinet Kerja belum memuaskan. Dia meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera merombak susunan kabinetnya agar janji-janji masa kampanyenya terlaksana.

"Banyak janji Presiden ke masyarakat, khusus di ekonomi tak tercapai. Ini bukan kabinet dream team," kata Fadli dalam diskusi bertajuk 'Reshuffle Datang, Parpol Tegang' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2015).

Politikus Partai Gerindra ini menyayangkan bila kabinet yang sudah berumur satu tahun lebih, belum punya banyak prestasi. Dia menyoroti sektor ekonomi yang menurutnya masih karut-marut. "Terakhir, BUMN soal Penyertaan Modal Negara," ujar dia.

Fadli memandang, berbagai masalah ini sebenarnya berakar dari konflik di dalam Kabinet Kerja. Ke depan, ia mengimbau, Jokowi harus lebih teliti dan sangat hati-hati dalam memilih seseorang menjadi pembantunya di pemerintahan.

"Ambil dari mana terserah. Tapi, Presiden harus right man on the right place bukan yang punya agenda sendiri," imbau Fadli.

Selain itu menurut dia, Jokowi juga perlu lebih tegas dalam mengatur para menterinya yang dianggap berjalan sendiri-sendiri. Agar, jangan sampai kegaduhan menteri malah menjadi konsumsi publik.

"Jangan bikin aturan tanpa sepengetahuan Presiden, yang bicara itu Presiden, kan lucu," kata Fadli.‎

Segera Reshuffle‎
‎
‎Fadli Zon menilai, mestinya Jokowi melakukan reshuffle kabinet jilid II sesegera mungkin. Alasannya, karena hingga kini menurut dia pemerintah belum merealisasikan target yang dicanangkan.‎

"Kalau menurut saya, reshuffle jilid II dilakukan kemarin. Intinya sesegera mungkin. Alasannya, karena realisasi dari target tidak tercapai, itu mestinya jadi indikator," imbuh Fadli Zon.

Meski demikian, Fadli menyebut bahwa pergantian menteri merupakan hak prerogratif Presiden. Namun, ia menggarisbawahi target dan realisasi sejumlah kementerian.


"Ada beberapa kementerian yang tidak tercapai targetnya, mulai penyerapan anggaran dan tingkat kepercayaan publik turun," ucap dia.

Dalam hal ekonomi misalnya, Fadli bahkan mengaku telah meramalkan bahwa Kabinet Kerja bukanlah 'the dream team'. Dengan demikian, menurutnya, sulit mengharapkan hasil sejak awal terbentuknya.

"Reshuffle pertama, pergeseran Menko itu momentum, tapi apa hasilnya. Saya keliling daerah, fokus masalah ekonomi. Dan terakhir yang mencuat soal BUMN, saat sulit mereka punya keistimewaan karena perwujudan Pasal 33 UUD 1945," tandas Fadli Zon.‎ (Ron/Sun)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya