Liputan6.com, Jakarta - Hampir 3 pekan Polda Metro Jaya bersama Polres Bogor menyelidiki kasus pembunuhan dan kejahatan asusila terhadap siswi SMP di Bendungan Hilir (Benhil) berinisial AA. Jenazah gadis 12 tahun itu pertama kali ditemukan oleh warga di kawasan hutan milik Perhutani di Jasinga, Bogor, Jawa Barat, Jumat 23 Oktober 2015.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengaku sudah mendapatkan benang merah terkait misteri pembunuhan AA. ‎Dia memiliki dugaan tentang alasan pelaku memilih Jasinga sebagai tempat meletakkan jenazah AA.
"Kami sudah dapat progres yang signifikan, mengapa Jasinga menjadi lokasi pembuangan jasad AA. Analisis yang kami bangun, ada keterkaitan mengapa Jasinga dipilih sebagai lokasi," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Dari lokasi penemuan jasad AA, polisi terus melakukan penelusuran ke belakang hingga di mana korban tinggal. Selain itu, polisi menelusuri kemungkinan-kemungkinan orang sekitar terlibat dalam kasus pembunuhan dan kejahatan asusila itu.
"Kami tarik lagi keluar kaitannya dengan lokasi beberapa terduga saksi-saksi yang berpotensi untuk menjadi terduga pelaku yang terkoneksi dari beberapa TKP (tempat kejadian perkara)," kata dia.
Potential Suspect
Krishna mengaku sudah mengantongi sejumlah identitas orang-orang yang berpotensi terlibat dalam kasus tersebut. Kendati begitu, dia enggan menyebutkan siapa dan berapa jumlah potential suspect itu.
"Enggak bisa disebutkan berapa. Yang jelas sudah ada, orang dewasa," ujar Krishna.
Polisi bahkan telah memeriksa DNA yang ada di tubuh korban dengan beberapa saksi yang berpotensi terlibat dalam kasus ini. Dia berharap kasus tersebut bisa segera terungkap.
"Kami juga menunggu hasil DNA. Apabila hasilnya menunjukkan hasil yang identik dengan salah satu di antara beberapa potential suspect yang kami sedang dalami, maka kami akan melakukan upaya paksa," tukas Krishna.
Baca Juga
Kendati begitu, pihaknya tetap menggali bukti-bukti lain terkait kasus penemuan jenazah siswi SMP Benhil itu.
AAÂ ditemukan tewas dalam kondisi nyaris tanpa busana, yaitu hanya mengenakan bra dan rok biru seragam SMP di lahan Perhutani RPH petak 17a, Desa Pangaur, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jumat 23 Oktober 2015. Tak ada yang mengenali sosok gadis tersebut.
Aparat yang mengevakuasinya tak menemukan kartu identitas saat mengevakuasi jasadnya. Pada Senin 26 Oktober 2015, barulah identitas AA terungkap. Ibu AA mengatakan anaknya pergi dari rumah sejak Kamis 22 Oktober 2015, setelah itu ia menghilang tanpa kabar‎. (Bob/Sss)*